Prioritas Pengerukan Kali untuk Atasi Banjir di Jakarta

Tanggal: 8 Jul 2025 09:34 wib.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menekankan urgensi penanganan banjir yang kerap melanda daerah Ibu Kota dengan meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk memfokuskan upaya pengerukan sungai di sepanjang pinggiran kota. Dalam keterangan persnya, usai meninjau pelaksanaan pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada hari Senin, Pramono menyatakan bahwa penanganan tersebut merupakan langkah prioritas utama dalam upaya mencegah terulangnya bencana banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi.

Pramono menyebutkan pentingnya Kali Irigasi Bekasi Tengah sebagai salah satu titik yang mesti diperhatikan. Kali sepanjang 5,3 meter ini sebelumnya dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk keperluan pengendalian banjir dan pengairan. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, perawatan kali ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami menyadari pentingnya menjaga kondisi kali ini agar tidak menjadi salah satu sumber penyebab banjir di wilayah Jakarta. Oleh karena itu, saya menginstruksikan kepada Kepala Dinas SDA agar pengerukan kali segera dilaksanakan," ungkap Pramono.

Dalam pernyataan tersebut, Pramono juga menjelaskan bahwa pengerukan kali yang dilakukan saat ini adalah bagian dari upaya antisipatif untuk menghadapi potensi banjir yang dapat mengganggu aktivitas warga di Jakarta. Terlebih lagi, saat ini Jakarta berada dalam siklus musim hujan, membuat langkah-langkah pencegahan menjadi sangat penting.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Ika Agustin Ningrum, turut menambahkan bahwa pihaknya tengah giat melakukan pengerukan sungai sebagai langkah responsif dalam menghadapi musim penghujan. Hal ini menjadi krusial, pasalnya, pengerukan sungai biasanya lebih efektif dilakukan saat musim kemarau. "Namun, kami tetap melakukan segala upaya di musim hujan ini untuk menjaga kelancaran aliran air," kata Ika.

Dinas SDA Jakarta juga telah mempersiapkan berbagai peralatan untuk mengatasi potensi banjir yang mungkin terjadi. Ika menjelaskan, saat ini telah tersedia 202 lokasi pompa stasioner yang terdiri dari 605 unit di seluruh wilayah Jakarta. Selain itu, ada juga mobil pompa yang disebar ke lima wilayah administrasi kota, masing-masing dilengkapi dengan 100 unit, serta pompa-pompa apung kecil yang sudah dibagikan ke area yang berpotensi rawan banjir.

Lebih lanjut, Ika mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan total 202 unit alat berat untuk mempercepat proses pengerukan dan perbaikan kali. Upaya ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk memperbaiki sistem drainase yang ada di Jakarta, sehingga dapat lebih efektif dalam mengatasi permasalahan banjir yang telah menjadi momok bagi kota metropolitan ini. Pengerukan kali bukan hanya sekadar tugas rutin, tetapi menjadi bagian dari strategi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan warga Jakarta.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved