Sumber foto: google

Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri agar Kasus Vina Dikawal Transparan

Tanggal: 31 Mei 2024 11:21 wib.
Presiden Joko Widodo telah memberikan perintah kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon, dikawal secara terbuka dan transparan. Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keadilan.

Berdasarkan rekaman suara yang diterima di Jakarta, Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan awak media perihal viralnya kasus pembunuhan Vina di Cirebon tersebut."Tanyakan ke Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya," kata Presiden Jokowi usai mengunjungi Pasar Lawang Agung, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, Kamis.

Presiden meminta agar tidak ada yang perlu ditutupi terhadap berjalannya proses hukum kasus Vina."Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada," kata Presiden Jokowi menambahkan.Kasus pembunuhan Vina Cirebon memasuki babak baru setelah satu dari tiga tersangka berhasil ditangkap Polda Jawa Barat bersama Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, setelah delapan tahun buronan.

Pelaku yang berhasil ditangkap berinisial Pegi Setiawan alias Perong, yang diduga merupakan otak dari pembunuhan dan pemerkosaan Vina. Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky. Saat itu, ada 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut. Namun, baru delapan tersangka yang ditangkap dan diproses hukum, hingga dipidana.

Tiga tersangka lainnya, masih buron sampai saat ini. Ketiga pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dengan perkiraan usianya saat ini, yakni Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28). Kasus ini kembali mencuat setelah film berjudul “Vina: Sebelum 7 Hari” mendapat perhatian publik disebabkan kasus tersebut masih menyisakan tiga tersangka yang belum tertangkap.

Selain itu, keputusan presiden ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Dalam beberapa tahun terakhir, isu ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah, dan langkah-langkah melakukan reformasi dalam penegakan hukum terhadap kasus-kasus kekerasan seksual semakin diintensifkan.

Pentingnya penanganan kasus ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan masyarakat yang rentan terhadap kekerasan. Jika kasus ini ditangani dengan baik dan transparan, hal ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual, sekaligus memberikan perlindungan yang lebih baik bagi korban.

Di tengah desakan masyarakat untuk menuntaskan kasus-kasus kekerasan seksual, perintah presiden ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi aparat hukum dalam menegakkan keadilan dan hukum. Selain itu, hal ini juga dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih percaya dan mendukung upaya penegakan hukum yang transparan dan adil.

Dalam konteks penegakan hukum, intervensi presiden merupakan langkah yang tidak biasa, tetapi dalam situasi yang membutuhkan kejelasan dan transparansi, keputusan ini dapat dianggap sebagai upaya pemerintah dalam mendengarkan aspirasi masyarakat dan menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus sensitif dengan adil dan transparan.

Kasus Vina menciptakan sorotan publik yang besar, namun apa yang lebih penting adalah bagaimana kasus ini ditangani oleh aparat hukum. Transparansi, keadilan, dan integritas harus menjadi pilar utama dalam menyelesaikan kasus ini, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum dapat tetap terjaga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved