Prasasti Kedukan Bukit: Jejak Awal Sriwijaya
Tanggal: 15 Mei 2025 20:04 wib.
Prasasti Kedukan Bukit merupakan salah satu bukti sejarah yang sangat penting dalam kajian sejarah Kerajaan Sriwijaya, yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1920 dan dituliskan dalam aksara kuno yang menjadi sorotan para arkeolog dan ahli sejarah karena kemampuannya untuk memberikan wawasan mengenai salah satu kerajaan maritim terkuat di kawasan Asia Tenggara pada masa lalu.
Berdasarkan penelitian, Prasasti Kedukan Bukit diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi. Isi prasasti ini ditujukan untuk memperingati suatu peristiwa penting, yang dikenal dengan nama “Samaratungga” yang berkonotasi dengan ekspedisi ke arah sungai Musi. Melalui metode penanggalan, para ahli meyakini bahwa prasasti ini merupakan pengakuan kekuasaan raja yang memerintah pada waktu itu, yaitu Raja Sriwijaya. Hal ini menunjukkan bahwa Palembang sudah menjadi pusat kekuasaan yang sangat berpengaruh di wilayah nusantara.
Prasasti yang ditulis dalam bahasa Sansekerta ini berdimensi sekitar 177 x 62 cm dan terbuat dari batu. Aksara kuno yang digunakan dalam prasasti ini adalah Kawi, yang merupakan salah satu bentuk pengembangan dari aksara Brahmi. Penggunaan aksara kuno ini mencerminkan pengaruh budaya India yang sangat kuat di Indonesia, terutama di Pulau Sumatera. Melalui prasasti ini, para peneliti dapat memahami lebih dalam tentang interaksi antara Sriwijaya dan kekuatan-kekuatan luar, terutama India.
Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang memiliki kekuatan ekonomi berbasis perdagangan. Lokasi strategis Palembang di tepi Sungai Musi memungkinannya menjadi jalur perdagangan yang vital, sehingga tidak mengherankan jika perdagangan menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi kerajaan ini. Nusantara yang kaya akan sumber daya alam menjadi daya tarik bagi pedagang dari berbagai daerah, termasuk Tiongkok dan India, untuk datang dan berdagang di pelabuhan Palembang.
Pentingnya Prasasti Kedukan Bukit dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya juga terletak pada penjelasannya mengenai kegiatan dan organisasi sosial-politik yang berlangsung pada waktu itu. Dalam isi prasasti, terdapat informasi mengenai ritual keagamaan dan pengakuan terhadap dewa-dewa yang dipuja. Hal ini menunjukkan bahwa Sriwijaya tidak hanya dikenal sebagai kekuatan militer dan perdagangan, tetapi juga memiliki sendi-sendi kehidupan sosial yang kompleks, termasuk praktik keagamaan yang kaya.
Dari sudut pandang arkeologi, Prasasti Kedukan Bukit menjadi salah satu bukti kuat terhadap klaim bahwa Sriwijaya pernah menjadi pusat peradaban yang cemerlang. Dalam penelitian arkeologis di kawasan Palembang, ditemukan juga artefak lain yang mendukung eksistensi berbagai kegiatan yang terjadi pada zaman itu, mulai dari peralatan perdagangan hingga benda-benda keagamaan. Keberadaan artefak ini menambah kekayaan kajian sejarah tentang bagaimana masyarakat Sriwijaya menjalani kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, Prasasti Kedukan Bukit juga memberikan gambaran mengenai hubungan antara Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lainnya di Asia Tenggara. Beberapa ahli sejarah mencatat bahwa pada masa kejayaan Sriwijaya, kerajaan ini mampu menjalin aliansi dan hubungan diplomatik yang baik dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa Sriwijaya merupakan salah satu jalur penghubung antara India dan Cina, menjadikannya sebagai aktor penting dalam jalur perdagangan internasional.
Keberadaan Prasasti Kedukan Bukit menjadi kunci untuk memahami keberadaan dan pengaruh Kerajaan Sriwijaya secara lebih menyeluruh. Sejarah Kerajaan Sriwijaya tidak hanya ditandai dengan ekspansi wilayah, tetapi juga dengan pengembangan kebudayaan dan tradisi yang masih bisa dilihat hingga saat ini di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya peran sejarah dalam mengkonstruksi identitas suatu bangsa.
Hingga hari ini, Prasasti Kedukan Bukit masih menarik minat banyak peneliti dan wisatawan yang berkunjung ke Palembang. Situs ini menjadi salah satu atraksi penting dalam upaya pelestarian dan pengenalan sejarah lokal kepada publik. Dengan banyaknya upaya untuk melestarikan situs-situs bersejarah lainnya di Indonesia, Prasasti Kedukan Bukit terus dijaga agar warisan budaya dan sejarah tentang Kerajaan Sriwijaya dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Melalui penggalian dan penelitian yang terus dilakukan, diharapkan akan ada lebih banyak penemuan yang mengungkap semakin dalam mengenai kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Sriwijaya. Dengan semua informasi yang terbuka dari Prasasti Kedukan Bukit, kita mampu memahami lebih baik perjalanan sejarah gemilang Palembang sekaligus memperkaya wawasan kita tentang sejarah Kerajaan yang pernah berjaya di Asia Tenggara ini.