Pramono Siap Bahas Perbaikan di Parung Panjang dengan Dedi Mulyadi

Tanggal: 19 Jun 2025 10:03 wib.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan siap untuk menjalin kerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Kecamatan Parung Panjang, yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dedi Mulyadi sebelumnya telah mengungkapkan kondisi kawasan tersebut yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari aktivitas pembangunan yang berkaitan dengan proyek-proyek di Jakarta dan Banten.

Pada kesempatan yang diadakan di Balai Kota Jakarta pada hari Selasa malam, 17 Juni 2025, Pramono menegaskan bahwa dirinya dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan siapapun, termasuk Dedi Mulyadi. “Kami sangat terbuka dalam hal kolaborasi. Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta siap bekerja sama dengan siapa saja untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkap Pramono.

Kecamatan Parung Panjang selama ini dikenal sebagai lokasi penambangan material bangunan, yang menyediakan sumber daya penting untuk pembangunan infrastruktur di Jakarta dan Banten. Jenis material yang ditambang di kawasan ini umumnya mencakup nonlogam seperti pasir, batu split, serta tanah urug. Namun, aktivitas penambangan ini membawa konsekuensi buruk. Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi telah membawa dampak negatif bagi masyarakat setempat, yang seharusnya menikmati manfaat pembangunan yang terjadi di ibukota dan provinsi tetangga.

Dedi mengemukakan bahwa tingginya aktivitas lalu lintas truk pengangkut material di Parung Panjang menyebabkan kerusakan jalan yang sangat cepat. Selain itu, polusi yang ditimbulkan dari tambang dan kendaraan berat membuat banyak warga terkena dampak masalah kesehatan, terutama penyakit pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). “Pembangunan yang terjadi di Jakarta dan Banten memang menciptakan lapisan masyarakat baru yang kaya di sektor properti, tetapi pada saat yang sama, masyarakat Parung Panjang justru menderita akibat dampak negatifnya,” jelas Dedi.

Dalam sebuah rapat yang diselenggarakan dalam Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta, Dedi menyoroti urgensi upaya bersama untuk mengatasi masalah tersebut. Ia mengajak Pramono Anung dan Gubernur Banten, Andra Soni, untuk bersama-sama memikirkan solusi yang efektif bagi masalah yang dihadapi oleh Parung Panjang. “Kami memerlukan pemulihan yang dilakukan secara kolektif, karena masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja,” tambahnya.

Dedi juga mengungkapkan bahwa untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang layak di kawasan Parung Panjang, diperlukan dana yang mencapai Rp 1,2 triliun. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak dapat menanggung semua biaya tersebut seorang diri. “Kami tidak mungkin mengeluarkan Rp 1,2 triliun hanya untuk memulihkan satu kecamatan. Jawa Barat memiliki lebih dari 600 kecamatan, dan setiap kecamatan memiliki kebutuhan masing-masing yang harus dipenuhi,” tegasnya.

Perkembangan ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antar pemerintah daerah dalam menangani permasalahan lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas industri. Keterlibatan Pramono Anung dan Dedi Mulyadi dalam diskusi ini menjadi harapan bagi masyarakat Parung Panjang untuk melihat perbaikan kondisi yang lebih baik di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved