Sumber foto: Kompas.com

Pramono Anung: Fokus Benahi Jakarta, Tak Ingin Populer, Dorong Rano Karno Jadi Wajah Publik

Tanggal: 28 Mei 2025 20:17 wib.
Tampang.com | Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan pandangan yang tak biasa bagi seorang pemimpin daerah. Ia secara terang-terangan mengaku tak ingin menjadi figur yang menonjol atau terkenal di tengah masa kepemimpinannya. Justru sebaliknya, Pramono mendorong Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, yang juga dikenal luas sebagai sosok "Bang Doel", untuk menjadi wajah publik Ibu Kota.

“Saya pengin tidak populer, saya akan mengambil keputusan. Kan jarang ada gubernur yang pengen tidak populer. Yang populer biar Bang Doel saja,” ucap Pramono dalam acara Leaders Forum di Balai Agung, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/5/2025). Pernyataan ini memberikan gambaran jelas mengenai filosofi kepemimpinannya.

Menurut Pramono, fokus utamanya saat ini bukan lagi soal pencitraan atau panggung politik. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah “selesai dengan hidupnya sendiri”, sebuah ungkapan yang menyiratkan kematangan dan dedikasi penuh. Dengan demikian, ia ingin mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk memperbaiki Jakarta.

Secara khusus, Pramono menyoroti isu ketimpangan sosial dan pendidikan sebagai area yang menjadi prioritas utama. Ia menyadari bahwa persoalan di Jakarta sangat kompleks dan membutuhkan keberanian dalam mengambil keputusan, bahkan jika itu berarti menghadapi pro dan kontra.

Mantan Sekretaris Kabinet itu juga menyatakan, dirinya tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang pro atau kontra dengan kebijakan-kebijakan yang akan diambilnya. “Kalo ditabrak-tabrak biar saya aja,” ungkap Pramono, menunjukkan kesiapannya menghadapi berbagai tantangan dan kritik demi kemajuan Jakarta.

Di hadapan para tamu undangan, Pramono juga memaparkan sederet program prioritas yang telah dan akan dijalankan selama masa 100 hari kepemimpinannya. Program-program ini mencakup inisiatif penting yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Ia menyebutkan pembagian lebih dari 700 ribu Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Umum (KJMU), pemutihan ijazah, hingga kebijakan transportasi publik yang lebih ketat dan progresif sebagai bukti nyata komitmennya. Ini adalah langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.

“Jakarta harus berubah. Perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Saya dan Bang Dul ingin Jakarta menjadi kota global, tapi dengan fondasi yang kuat di bidang pendidikan dan pemerataan,” kata Pramono, menggarisbawahi visi besar mereka untuk Ibu Kota.

Pramono juga menyinggung status hukum Jakarta yang hingga kini masih merupakan ibu kota negara, meskipun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 telah mengatur perpindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia, yang pernah terlibat dalam penyusunan peraturan presiden (perpres) tentang IKN, mengungkapkan bahwa hingga saat ini dokumen tersebut belum ditandatangani.

Menariknya, selama menjabat sebagai Gubernur, Pramono mengaku tidak membawa satu pun Aparatur Sipil Negara (ASN) dari luar ke dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia memilih mempercayai sepenuhnya potensi dan kapabilitas para birokrat internal Jakarta.

“Saya ingin semua pejabat DKI transparan. Tidak boleh ada lagi ruang gelap dalam pengambilan kebijakan,” ujar Pramono, menegaskan komitmennya terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Pendekatan ini diharapkan dapat membangun kepercayaan publik dan mendorong kinerja birokrasi yang lebih efektif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved