Prambanan: Ketika Legenda dan Arsitektur Menyatu
Tanggal: 14 Mei 2025 20:23 wib.
Prambanan adalah salah satu kompleks candi terbesar yang terdapat di Indonesia, terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu. Sebagai situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Prambanan bukan hanya menjadi simbol arsitektur Hindu Jawa, tetapi juga menyimpan berbagai cerita dan legenda, termasuk kisah Roro Jonggrang yang melegenda.
Candi Prambanan, yang dikenal dalam bahasa lokal sebagai "Candi Roro Jonggrang," merupakan hadiah dari Raja Bandung Bondowoso kepada putri cantik yang bernama Roro Jonggrang. Dalam cerita rakyat yang terkenal di daerah ini, Roro Jonggrang adalah putri dari Raja Boko, yang memiliki kecantikan luar biasa. Raja Bandung Bondowoso, yang juga ingin mempersunting Roro Jonggrang, harus melalui berbagai rintangan, termasuk membangun seribu candi dalam satu malam.
Cerita Roro Jonggrang diawali dengan cinta yang tak berbalas antara Raja Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Dengan keinginan untuk memiliki Roro Jonggrang, Rajanya menciptakan banyak candi dalam waktu yang tidak mungkin, yaitu satu malam. Dalam upaya untuk menggagalkan proyek tersebut, Roro Jonggrang meminta bantuan dari para dewa agar menciptakan banyak suara dan cahaya. Ia meminta para wanita di kerajaan untuk menggiling beras dan para petani untuk membakar jerami kering, menambahkan ilusi bahwa sudah pagi menjelang.
Mendengar suara tersebut, Raja Bandung Bondowoso percaya kalau ia telah gagal, dan dalam kemarahannya, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung, sehingga menjadikannya salah satu bagian dari candi yang ia bangun sendiri. Ini adalah gambaran bagaimana legenda dan arsitektur dipadukan di Prambanan, menjadi narasi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Arsitektur Prambanan menggambarkan keindahan seni dan desain yang rumit dalam tradisi Hindu Jawa. Candi utama yang berdiri dengan megah di kompleks ini adalah Candi Trimurti, yang didedikasikan untuk tiga dewa utama: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Setiap candi memiliki ornamen dan relief yang penuh makna, menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan kepercayaan masyarakat pada masa itu. Relief yang menggambarkan kisah Ramayana, yang menjadi bagian integral dari budaya Jawa, dapat ditemukan di dinding candi dan menambah kekayaan naratif yang ditawarkan oleh Prambanan.
Dengan desain yang menjulang tinggi, Prambanan menciptakan kesan megah dan anggun, mencerminkan aspirasi masyarakat Hindu Jawa akan spiritualitas dan keindahan. Candi-candi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sarana pendidikan mengenai nilai-nilai, tradisi, dan mitologi yang ada dalam kepercayaan Hindu.
Prambanan sering menjadi tujuan wisata bagi ribuan pengunjung setiap tahunnya, yang ingin menyaksikan langsung keajaiban arsitektur ini dan mendengarkan cerita Roro Jonggrang yang menawan. Keberadaan banyak fasilitas pendukung seperti pusat informasi, toko suvenir, dan area parkir membuat perjalanan ke Prambanan semakin nyaman.
Dalam beberapa kesempatan, kompleks candi ini juga menjadi latar untuk berbagai pertunjukan seni, termasuk pertunjukan tarian Ramayana yang menghidupkan kembali kisah yang terkandung dalam relief di dinding candi. Hal ini menjadikan Prambanan bukan hanya sekadar situs sejarah tetapi juga pusat aktivasi budaya di Jawa.
Melalui keindahan arsitektur dan kedalaman legenda, Prambanan tetap menjadi saksi bisu dari kekayaan budaya Hindu Jawa, menghubungkan masa lalu dengan masa kini dalam harmoni yang sempurna. Cerita Roro Jonggrang dan candi yang megah ini, serta kekuatan tradisi yang mengikutinya, selalu menjadi daya tarik yang tak pernah pudar.