Prabowo Terima Telepon Donald Trump, Bahas Apa?

Tanggal: 19 Jun 2025 23:03 wib.
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Momen bersejarah ini dia bagikan di akun Instagram-nya, @prabowo, pada Jumat, 13 Juni 2025, sekitar tengah malam. Dalam unggahan tersebut, terlihat Prabowo yang terlihat santai duduk di rumahnya, tampak serius saat berdiskusi melalui telepon.

"Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,” tulis Prabowo di dalam caption unggahannya. Namun, sayangnya, Prabowo tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai inti perbincangan mereka. Ini menjadi topik hangat di kalangan publik, terutama karena hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini menjadi sorotan, terutama terkait kebijakan tarif perdagangan yang dikeluarkan oleh Trump sejak dia menjabat kembali sebagai presiden.

Menurut beberapa analis, banyak yang berspekulasi bahwa isu-isu terkait perdagangan dan hubungan bilateral kedua negara menjadi fokus utama dalam pembicaraan tersebut. Kebijakan tarif yang diusung oleh Trump tentu tidak bisa dipandang sebelah mata, karena berdampak besar pada perekonomian negara-negara mitra dagang Amerika Serikat, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, Prabowo telah mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk melakukan negosiasi dengan pihak AS untuk membahas langkah-langkah strategis lebih lanjut.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan kebijakan tarif sebagai bentuk balas dendam, atau retaliasi, terhadap tindakan Trump. Sebaliknya, pemerintah Indonesia memilih untuk mengedepankan jalur negosiasi demi menemukan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan pendekatan diplomatik yang lebih konstruktif daripada saling mengenakan tarif.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga mengungkapkan pentingnya untuk segera memberikan respons terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Trump. Airlangga menegaskan bahwa pemerintah dihadapkan pada tenggat waktu yang sangat ketat dan diminta untuk memberikan jawaban dalam waktu dua hari. Dalam konferensi persnya, dia menyampaikan, “Indonesia sedang menyiapkan rencana aksi yang memperhatikan beberapa aspek, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat.”

Pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga serta menjalin komunikasi dengan pihak seperti United States Trade Representative (USTR), U.S. Chamber of Commerce, dan negara-negara mitra lainnya untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang tepat guna merespons kebijakan Trump.

Perbincangan antara Prabowo dan Trump memang menjadi sorotan, tidak hanya karena status mereka sebagai pemimpin negara, tetapi juga karena dampak besar yang dapat ditimbulkan bagi hubungan ekonomi kedua negara. Seberapa efektif komunikasi ini akan berpengaruh terhadap kebijakan perdagangan dan investasi di masa depan masih dinantikan oleh masyarakat dan dunia usaha di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved