Prabowo Targetkan 100 Sekolah Rakyat Dibuka Tahun Ini, Kemensos Baru Siap 65 Sekolah

Tanggal: 28 Mei 2025 11:29 wib.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target ambisius untuk membuka seratus Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta mengurangi angka kemiskinan di tanah air melalui pendidikan yang lebih merata dan berkualitas. 

Hingga saat ini, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mempersiapkan 65 sekolah yang siap menerima siswa baru pada tahun ajaran mendatang, yang dimulai pada bulan Juli. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, dalam sebuah acara di Universitas PGRI Semarang pada tanggal 27 Mei 2025, menyatakan bahwa masih terdapat 35 sekolah yang perlu diselesaikan agar dapat memenuhi target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.

Agus menjelaskan, "Iya, di tahun ajaran baru ini Juli nanti, kita sudah menyelesaikan sekitar 65 sekolah yang siap. Namun, sesuai dengan perintah Presiden, kita harus mencapai total 100 sekolah. Oleh karena itu, kami berusaha keras agar 35 sekolah yang tersisa dapat dibuka tahun ini juga."

Setiap daerah diharapkan memiliki setidaknya satu unit Sekolah Rakyat yang menerapkan sistem boarding school. Sekolah ini dirancang untuk menampung 1.000 siswa dari keluarga miskin, dan mencakup pendidikan dari tingkat SD hingga SMA. "Ini adalah perintah Presiden; setiap Pemerintah Daerah minimal harus memiliki satu Sekolah Rakyat untuk membantu memotong transmisi kemiskinan," tegas Agus.

Dalam pelaksanaannya, terdapat lima lokasi awal yang telah ditargetkan untuk pembukaan Sekolah Rakyat di Jawa Tengah. Lokasi tersebut meliputi:

- Sentra Baturaden di Banyumas
- Sentra Kartini di Temanggung
- Sentra Prof. Suharso di Solo
- Sentra Antasena di Magelang
- Sentra Margo Laras di Pati

Agus juga menyampaikan bahwa ada banyak kebutuhan teknis yang harus dipenuhi sebelum sekolah-sekolah ini dapat dibuka, seperti penyediaan lahan, pembangunan fisik, pengadaan guru, serta tenaga pendukung lainnya. "Kita saat ini sedang melakukan perhitungan kebutuhan guru. Yang jelas, kita memerlukan kepala sekolah, guru, wali asrama, dan tenaga-tenaga lainnya," jelasnya. 

Salah satu aspek penting dalam pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah lahan. Setiap sekolah membutuhkan sekitar 8,5 hektar untuk mendirikan berbagai fasilitas, yang meliputi ruang kelas, asrama, dapur, tempat ibadah, lapangan olahraga, laboratorium, hingga sarana untuk latihan vokasi seperti peternakan, pertanian, dan perikanan. 

Agus menggarisbawahi bahwa lulusan dari Sekolah Rakyat tersebut diharapkan akan memiliki tiga bekal utama: keilmuan, karakter, dan keterampilan. "Dengan demikian, ketika mereka lulus dari SMA dan memilih tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka sudah siap untuk bekerja dan membantu keluarga serta masyarakat mereka yang masih hidup dalam kondisi sulit," pungkasnya. 

Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia, terutama bagi anak-anak di daerah terpencil dan kurang beruntung. Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan platform yang lebih baik untuk pendidikan yang berkualitas dan efektif bagi generasi mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved