Prabowo Singgung Peran Jokowi Bantu Berjalannya Program Makan Bergizi Gratis
Tanggal: 16 Feb 2025 17:25 wib.
Tampang.com | Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan pengakuannya mengenai dukungan yang diberikan oleh Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam pernyataan yang disampaikan pada acara peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra, Prabowo menegaskan bahwa Jokowi telah memberikan bantuannya bahkan sebelum dia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Dalam momen tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Jokowi sering mengundangnya untuk berdiskusi dan meminta pendapatnya. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik dan kerjasama antara dua pemimpin tersebut. “Pak Jokowi telah membantu, sebelum saya dilantik pun beliau sudah membantu, memperlancar kegiatan kita,” ungkap Prabowo di depan para pengurus dan kader partai.
Lebih lanjut, Prabowo merujuk secara khusus kepada program Makan Bergizi Gratis, yang tidak dapat dipisahkan dari inisiatif Jokowi. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Jokowi adalah pembentukan Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas mengawasi pelaksanaan program ini. "Siapa yang membentuk BGN? Siapa yang tanda tangan? Itu sebelum 20 Oktober (2024), yang bentuk adalah Pak Joko Widodo. Beliau yang bentuk," tegas Prabowo.
Proses pembentukan lembaga tersebut berlangsung dengan cepat, memungkinkan pemerintahan pada masa kepemimpinannya untuk bertindak lebih efisien. Bahkan, program MBG pun telah berhasil dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat, sebelum 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Prabowo mengungkapkan bahwa pada bulan Januari saja, mereka sudah menggelar program tersebut dan berhasil menjangkau sekitar 770.000 anak sebagai penerima manfaat. Target yang cukup ambisius pun dicanangkan, di mana pada akhir bulan Februari, jumlah itu diperkirakan akan mencapai 1 juta anak.
Dengan optimisme yang tinggi, Prabowo menambahkan bahwa pada akhir bulan Juli, mereka menargetkan jumlah penerima manfaat dapat mencapai minimal 6 juta anak. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan akses kepada gizi yang cukup dan berkualitas, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Terobosan program ini diharapkan dapat mengatasi masalah gizi yang selama ini menjadi tantangan di tanah air, serta mendukung visi pembangunan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.