Prabowo Pertemukan Aris Marsudiyanto untuk Bahas Reformasi Birokrasi dan Pengunduran Dirut Agrinas
Tanggal: 13 Agu 2025 09:11 wib.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengundang Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK), Aris Marsudiyanto, ke Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai masalah terkait birokrasi yang saat ini dinilai masih rumit dan tidak efisien, termasuk juga membahas pengunduran diri Joao Angelo De Sousa Mota dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara.
Setelah pertemuan, Aris menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap proses birokrasi agar tidak terjebak dalam prosedur yang panjang dan berbelit-belit. "Presiden menginginkan agar semua proses dapat dipangkas agar lebih cepat dan tepat. Hal ini sangat penting, terutama dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti dana desa, penyaluran pupuk, serta program-program seperti Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis," ungkap Aris di hadapan awak media.
Selama diskusi, Aris juga menginformasikan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap isu-isu korupsi dan tindakan ilegal dalam birokrasi yang harus segera diatasi. Di tengah permasalahan birokrasi yang belum sepenuhnya terurai, sektor ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif, mencapai angka 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025.
Mengenai pengunduran diri Joao Angelo De Sousa Mota, Aris mencatat bahwa hal itu juga menjadi salah satu fokus dalam diskusi mereka. "Semua aspek, termasuk mundurnya Joao, dibicarakan dalam pertemuan ini. Presiden berulang kali menekankan pentingnya untuk menyederhanakan dan memperbaiki proses birokrasi agar lebih praktis dan sederhana, namun tetap dapat dipertanggungjawabkan," tambah Aris.
Sementara itu, Joao sebelumnya menyampaikan bahwa keputusan untuk mundur dari jabatan Direktur Utama tersebut diambil karena beliau merasa belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara dan kesejahteraan para petani. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada para petani, dan juga kepada Presiden yang telah memberikan kepercayaan untuk mengemban tugas tersebut. "Saya sangat menyesal dan mohon maaf atas keputusan ini, dan saya berharap agar bisa mendapatkan pengertian," kata Joao dengan nada penuh penyesalan.
Joao juga memaparkan bahwa isu pertanian adalah salah satu tantangan yang sangat serius, menuntut adanya langkah-langkah percepatan dan aksi nyata agar sektor pertanian bisa berkembang dan tidak tertinggal lebih jauh lagi.