Prabowo Nilai Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Bukti Transformasi Nasional Berjalan Tepat
Tanggal: 11 Agu 2025 09:27 wib.
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025. Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, pencapaian ini dinilai Presiden sebagai tanda bahwa strategi transformasi nasional berjalan sesuai arah yang telah direncanakan. “Pak Presiden optimistis, beliau bilang pertumbuhan ini artinya strategi transformasi nasional kita berada di jalur yang benar,” kata Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta, Kamis.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Rabu (6/8), Presiden juga memberikan apresiasi khusus atas capaian investasi di Indonesia yang terus menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, realisasi investasi tercatat mencapai Rp942,9 triliun atau hampir 50 persen dari target tahun ini sebesar Rp1.900 triliun. Hasan menegaskan, angka tersebut merupakan investasi yang benar-benar terealisasi, bukan sekadar komitmen atau janji.
Investasi tersebut telah menciptakan 1.259.868 lapangan kerja di berbagai sektor. Lima negara utama penyumbang investasi terbesar adalah Singapura dengan 8,8 miliar dolar AS, diikuti Hongkong dan Tiongkok yang jika digabungkan melebihi 8 miliar dolar AS, Malaysia sebesar 1,7 miliar dolar AS, serta Jepang sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Dana investasi itu tersebar di lima sektor utama, yaitu industri logam dasar, industri transportasi dan telekomunikasi, sektor pertambangan, jasa, serta sektor perumahan dan kawasan industri. Sektor industri manufaktur mencatat pertumbuhan sebesar 5,6 persen, sementara sektor investasi tumbuh 6,99 persen.
Kedua sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II 2025. Capaian 5,12 persen tersebut menjadi peningkatan dari kuartal sebelumnya yang berada di angka 4,87 persen. Sebagai perbandingan, pada kuartal IV 2024, saat Presiden Prabowo mulai menjabat, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,02 persen.
“Kuartal II naik menjadi 5,12 persen, dan itu dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS yang sama,” ujar Hasan menegaskan. Menurutnya, tren positif ini menjadi bukti bahwa strategi ekonomi pemerintah mulai membuahkan hasil nyata di lapangan.