Prabowo Janji Tambah Beasiswa Penuh untuk Mahasiswa Kedokteran, Perawat, dan Paramedis: ‘Kader Kesehatan Masa Depan Jadi Prioritas!’
Tanggal: 20 Nov 2025 11:47 wib.
Jakarta – Menteri Pertahanan sekaligus tokoh politik Prabowo Subianto membuat gebrakan baru di sektor pendidikan kesehatan. Dalam sebuah pernyataan resmi hari ini, Prabowo mengumumkan rencana pemberian beasiswa penuh untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan tenaga kesehatan paramedis di seluruh Indonesia. Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis untuk menyiapkan kader kesehatan masa depan sekaligus memperkuat sistem kesehatan nasional.
Menurut Prabowo, pandemi COVID-19 telah mengajarkan bahwa kekuatan suatu bangsa tidak hanya terletak pada pertahanan dan ekonomi, tetapi juga pada ketahanan kesehatan masyarakat. “Kita harus menyiapkan generasi tenaga kesehatan terbaik yang mampu melayani seluruh rakyat Indonesia. Beasiswa penuh ini bukan hanya investasi pendidikan, tapi juga investasi nyawa bangsa,” tegas Prabowo di Jakarta, Selasa (20/11).
Beasiswa penuh yang dimaksud mencakup biaya kuliah, biaya hidup, serta tunjangan penelitian bagi mahasiswa kedokteran, perawat, dan paramedis. Program ini akan diberikan kepada mahasiswa berprestasi maupun mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, dengan prioritas wilayah terpencil dan daerah dengan keterbatasan tenaga medis.
Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia masih menghadapi kekurangan tenaga kesehatan signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Rasio dokter dan perawat per 1.000 penduduk di beberapa provinsi bahkan masih di bawah standar WHO. Kebijakan beasiswa penuh ini diharapkan mampu menjawab masalah tersebut.
“Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kesehatan ingin memastikan bahwa generasi muda yang ingin mengabdi di bidang kesehatan memiliki akses pendidikan yang layak, tanpa harus memikirkan biaya,” kata Prabowo. Ia menambahkan, mahasiswa yang menerima beasiswa akan memiliki kewajiban untuk mengabdi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan pemerintah selama minimal lima tahun setelah lulus.
Pengamat pendidikan, Dr. Ratna Dewi, menilai langkah ini cukup strategis. “Beasiswa penuh ini akan meningkatkan motivasi mahasiswa untuk masuk ke profesi kesehatan. Terlebih, dengan jaminan penempatan kerja, mereka tidak perlu khawatir akan prospek karier. Ini bisa menjadi game-changer bagi distribusi tenaga medis di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian untuk keberhasilan program ini. Ia menyebut, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan lembaga pendidikan tinggi akan bekerja sama untuk memastikan kualitas pendidikan tetap tinggi, sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan nasional.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong program penelitian dan inovasi di bidang kesehatan melalui beasiswa ini. Mahasiswa penerima beasiswa tidak hanya akan dilatih secara klinis, tetapi juga diberi kesempatan mengembangkan riset di bidang kesehatan masyarakat, farmasi, dan teknologi medis. Tujuannya, agar Indonesia tidak hanya mandiri dalam layanan kesehatan, tetapi juga dalam inovasi dan penelitian medis.
Program beasiswa ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan organisasi profesi kesehatan. Rina, seorang mahasiswa kedokteran asal Sulawesi Tengah, mengaku lega dengan rencana ini. “Biaya kuliah kedokteran sangat tinggi, jadi bantuan penuh seperti ini akan membuat saya bisa fokus belajar dan mengabdi tanpa terbebani masalah finansial,” ujarnya.
Namun, beberapa pihak juga menyoroti tantangan dalam implementasi program ini. Direktur Lembaga Studi Pendidikan Tinggi, Budi Santoso, mengatakan, “Program beasiswa besar ini bagus, tapi harus ada mekanisme pengawasan yang ketat. Jangan sampai setelah lulus, tenaga kesehatan tidak menepati kewajiban mengabdi di daerah terpencil. Selain itu, kualitas pendidikan harus dijaga agar tidak menurun karena beasiswa massal.”
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menegaskan bahwa seleksi penerima beasiswa akan sangat ketat, mencakup prestasi akademik, motivasi pelayanan publik, dan komitmen mengabdi. “Kami ingin memastikan program ini benar-benar melahirkan tenaga kesehatan profesional yang siap mengabdi bagi rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Dengan rencana ini, Prabowo diyakini semakin memperkuat citranya sebagai tokoh yang peduli pada pendidikan dan kesehatan publik. Program beasiswa penuh untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan paramedis tidak hanya menjadi solusi jangka panjang bagi distribusi tenaga kesehatan, tetapi juga membuktikan bahwa pemerintah kini menempatkan kesejahteraan tenaga kesehatan sebagai prioritas strategis.
Ke depan, masyarakat menunggu pengumuman resmi terkait kuota, mekanisme pendaftaran, dan jadwal implementasi program. Jika terlaksana dengan baik, program ini diprediksi akan menjadi salah satu kebijakan pendidikan kesehatan terbesar dalam sejarah Indonesia.