Polri Targetkan 100 SPPG di Jawa Tengah: Akselerasi Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda
Tanggal: 24 Okt 2025 15:40 wib.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menargetkan pembangunan 100 Satuan Pendidikan Polri Gelar (SPPG) di wilayah Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya strategis dalam memperluas akses pendidikan, pembinaan karakter, dan pencegahan dini terhadap penyimpangan sosial di kalangan generasi muda.
Langkah ini merupakan bagian dari program Polri Presisi yang mengedepankan transformasi organisasi ke arah yang lebih prediktif, responsif, dan transparan, dengan mengedepankan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Apa Itu SPPG?
Satuan Pendidikan Polri Gelar (SPPG) adalah bentuk kolaborasi antara institusi kepolisian dan masyarakat, berupa sarana pendidikan informal yang dibentuk di lingkungan komunitas. Tujuannya adalah memberikan edukasi dini, pembinaan karakter, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan kepada anak-anak dan remaja.
SPPG biasanya menyasar wilayah padat penduduk, zona rawan kenakalan remaja, atau daerah yang minim akses pendidikan nonformal, dengan kegiatan yang meliputi bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, edukasi hukum, dan nilai-nilai bela negara.
Fokus di Jawa Tengah
Pemilihan Jawa Tengah sebagai wilayah prioritas bukan tanpa alasan. Provinsi ini memiliki jumlah penduduk yang besar, sebaran wilayah urban dan rural yang luas, serta tantangan sosial yang beragam, termasuk potensi kenakalan remaja, perundungan, penggunaan narkoba, dan paparan paham radikal.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa program 100 SPPG ini merupakan bentuk pendekatan Polri yang lebih menyentuh akar permasalahan sosial, bukan hanya bertindak saat terjadi pelanggaran, tapi mencegah sejak dini.
“Kami tidak ingin anak-anak muda kita hanya ditangani saat bermasalah. Polri ingin hadir dari awal, mendampingi, membina, dan memberikan ruang tumbuh yang positif,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam pernyataannya di Semarang.
Kolaborasi dengan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Program SPPG ini dijalankan dengan menggandeng pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga pendidik, serta relawan dari berbagai elemen. Pendekatan kolaboratif ini diyakini lebih efektif dalam menjangkau masyarakat secara luas dan membangun kepercayaan.
Lokasi pembangunan SPPG tidak hanya difokuskan pada kota besar seperti Semarang, Solo, atau Salatiga, tetapi juga akan menjangkau wilayah pelosok dan desa-desa yang dinilai membutuhkan intervensi pendidikan dan pembinaan karakter.
Salah satu keberhasilan awal yang menjadi pilot project adalah SPPG yang telah berdiri di Kabupaten Kudus dan berhasil menurunkan angka kenakalan remaja serta meningkatkan minat baca dan kehadiran anak di sekolah informal.
Manfaat Jangka Panjang
Dengan membangun 100 SPPG di Jawa Tengah, Polri berharap bisa menciptakan generasi muda yang sadar hukum, berkarakter kuat, dan memiliki semangat kebangsaan. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya mempersempit ruang gerak kelompok-kelompok yang ingin menyusupkan ideologi ekstrem atau menghasut perpecahan.
SPPG juga memberikan ruang alternatif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki akses terhadap bimbingan belajar atau pelatihan keterampilan. Mereka bisa belajar, bermain, dan berdiskusi dalam lingkungan yang aman dan didampingi oleh pembina dari Polri maupun masyarakat.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan akan menurunkan angka kriminalitas usia remaja, meningkatkan partisipasi pendidikan nonformal, dan membangun kedekatan emosional antara Polri dan masyarakat khususnya generasi muda.
Pengawasan dan Evaluasi
Polri melalui Divisi Humas dan Biro SDM akan melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan program ini. Setiap SPPG diharapkan memiliki standar minimal dari segi fasilitas, kurikulum pembinaan, serta tenaga pengajar atau pembina.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap SPPG bukan hanya sekadar simbol, tapi benar-benar aktif dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitarnya,” ujar Brigjen Pol Sumarni, Kepala Biro SDM Polda Jateng.
Evaluasi akan mencakup jumlah anak yang terlibat aktif, tingkat kehadiran, penurunan angka pelanggaran hukum di kalangan remaja di sekitar lokasi, serta hasil survei persepsi masyarakat terhadap kehadiran SPPG.
Harapan Masyarakat
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak orang tua dan tokoh masyarakat menyatakan antusiasme mereka terhadap kehadiran SPPG yang mampu memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak.
Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga di wilayah Banyumas mengatakan:
“Anak-anak sekarang banyak waktu kosong dan terpapar gadget. Dengan adanya SPPG, mereka bisa belajar, latihan baris-berbaris, dan dikenalkan hukum sejak dini. Ini bagus sekali.”
Target pembangunan 100 SPPG di Jawa Tengah menjadi bukti nyata bahwa Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tapi juga berkomitmen membina dan melindungi generasi muda sebagai aset masa depan bangsa.
Melalui SPPG, Polri mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun ruang aman, edukatif, dan membentuk karakter anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan cinta tanah air.
Satu SPPG mungkin hanya sebuah ruangan sederhana, tapi dampaknya bisa menciptakan masa depan yang luar biasa.