Polri Bongkar Laboratorium Pembuatan Narkoba Bernilai Triliunan di Bali
Tanggal: 19 Nov 2024 15:55 wib.
Bareskrim Polri telah berhasil membongkar laboratorium rahasia pembuatan narkoba di sebuah vila di Jalan Cempaka Gading, Ungasan, Uluwatu, Badung, Bali. Diketahui bahwa tempat tersebut diduga mampu menghasilkan uang senilai triliunan dari bisnis yang melanggar hukum tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, pabrik ini memproduksi berbagai jenis narkoba, termasuk Hasis berbentuk padat dan cair, serta Happy Five.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, telah mengonfirmasi informasi tersebut, dan menegaskan bahwa informasi lebih lanjut akan disampaikan dalam jumpa pers di Bali. "Iya, rilis di sana (Bali)," kata Trunoyudo kepada wartawan pada Selasa (19/11/2024).
Pengungkapan kasus ini dipimpin oleh Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dan rilis akan disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa. "Kami yang menangkap," kata Mukti saat dikonfirmasi terpisah.
Dari informasi yang beredar, laboratorium rahasia tersebut kabarnya sering berpindah-pindah tempat, mulai dari Denpasar hingga akhirnya ke Uluwatu. Nilai narkoba yang berhasil disita mencapai triliunan rupiah. Polri juga menyebut bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap peredaran narkoba yang semakin meresahkan masyarakat.
Menanggapi temuan ini, Kepala BNN, Heru Winarko, menekankan pentingnya kerjasama antara BNN dan Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. "Kami akan terus mengantisipasi perpindahan laboratorium ilegal dan meningkatkan sinergi dengan Polri untuk memberantas produksi narkoba di berbagai daerah," ungkap Heru.
Selain itu, Kasatgas BNN, Irjen Arman Depari, menyatakan bahwa BNN akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperkuat upaya pencegahan maupun penindakan terhadap peredaran narkoba di wilayah Indonesia. "Kami tidak akan berhenti untuk terus melakukan razia serta operasi penindakan narkoba guna menciptakan Indonesia yang bersih dari peredaran narkoba," tegas Arman.
Peredaran narkoba merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan keamanan negara. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penindakan peredaran narkoba harus dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan oleh lembaga penegak hukum seperti Polri dan BNN. Diharapkan, temuan laboratorium pembuatan narkoba bernilai triliunan ini dapat memberikan efek jera bagi para pelaku ilegal serta menjadi peringatan untuk masyarakat tentang bahaya narkoba.
Dengan adanya operasi dan razia yang dilakukan oleh Polri dan BNN, diharapkan peredaran narkoba dapat dikurangi secara signifikan, sehingga masyarakat Indonesia dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan bersih dari peredaran narkoba. Ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan institusi terkait untuk terus meningkatkan upaya dalam memberantas peredaran narkoba, baik dari sisi pencegahan maupun penindakan, guna mencapai Indonesia yang bebas dari peredaran narkoba.