Sumber foto: website

Polisi Temukan Sajam di Sekitar Lokasi Penemuan 7 Jasad di Kali Bekasi

Tanggal: 22 Sep 2024 22:37 wib.
Kepolisian Daerah Metro Jaya yang dipimpin oleh Irjen Karyoto telah mengungkap penemuan sejumlah senjata tajam (sajam) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang terkait dengan penemuan 7 jasad di Kali Bekasi, Jatiasih Kota Bekasi.

Menurut Karyoto, pihak kepolisian menemukan beberapa sajam di sekitar lokasi penemuan jasad, yang merupakan hal yang mengkhawatirkan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa sajam tersebut sengaja dibuang untuk menghindari pertanggungjawaban hukum. Namun demikian, hal ini masih harus dibuktikan secara ilmiah.

Karyoto menegaskan bahwa jika seseorang memiliki dan membawa sajam yang terkait dengan tindak pidana, maka hal tersebut dapat menjadi perkara hukum. Namun, jika sajam tersebut sengaja dibuang, maka hal tersebut tidak dapat diproses secara hukum.

Karyoto juga mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Terlebih lagi, ia menyadari bahwa kasus tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih sering terjadi.

Selain itu, Karyoto juga menyebut adanya dugaan tawuran yang dipicu melalui media sosial. Menurutnya, hal ini telah banyak diungkap oleh jajaran kepolisian di bidang siber.

Sebelumnya, Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Pol Herry Wijatmoko, menjelaskan bahwa tim dokter dari RS Polri telah melakukan pemeriksaan awal terhadap ketujuh jenazah yang ditemukan. Ketujuh jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yakni terendam air dan telah mengalami proses pembusukan.

Saat ini, RS Polri sedang melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah-jenazah tersebut, termasuk identifikasi melibatkan tim forensik, tim sidik jari, dan tim DNA.

Karyoto menambahkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan jasad di Kali Bekasi. Mereka juga menyoroti adanya peran media sosial dalam memicu tawuran, serta adanya jual-beli senjata tajam yang sudah mencuat dalam investigasi yang dilakukan.

Polisi dengan tegas menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan upaya untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh, serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Terlebih lagi, penemuan senjata tajam di sekitar TKP memperkuat dugaan adanya keterlibatan kelompok atau individu dengan tujuan kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya terbatas pada temuan jasad, tetapi juga terkait dengan keamanan masyarakat secara umum.

Dalam menghadapi situasi ini, pihak kepolisian perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat upaya untuk mencegah aksi kekerasan serta perdagangan senjata ilegal. Selain itu, penelusuran lebih lanjut terhadap peran media sosial dalam memicu tawuran perlu menjadi fokus, sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan yang lebih efektif di masa mendatang.

Di samping itu, kolaborasi antara kepolisian dengan instansi terkait, seperti lembaga pemantau media sosial dan penyelidikan kejahatan Siber, juga akan menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan ini. Sinergi antarlembaga ini diharapkan dapat menghasilkan strategi yang lebih baik dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan serta perdagangan senjata ilegal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved