Sumber foto: website

Polisi Gerebek Kamar Apartemen Penampungan TKI Ilegal di Kota Bogor

Tanggal: 26 Des 2024 16:02 wib.
Tampang.com | Polisi berhasil menggerebek kamar salah satu apartemen di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor yang digunakan sebagai tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

Menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, penggerebekan dilakukan setelah adanya laporan dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia mengenai adanya penampungan calon pekerja migran ilegal yang akan dikirim ke daerah Timur Tengah. Laporan tersebut diterima pada Selasa, 24 Desember 2024.

"Pelapor bersama dengan tim datang ke salah satu apartemen di lantai 6, kamar nomor 10," jelas Bismo dalam keterangan resminya pada Kamis, 26 Desember 2024.

Dari penggerebekan tersebut, polisi berhasil menemukan delapan perempuan calon TKW ilegal dan seorang laki-laki yang bertugas menjaga mereka dengan inisial MZ. Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan seorang perempuan berinisial MK, yang diduga sebagai otak dari penyaluran TKI ilegal tersebut. MK disebut telah memerintahkan MZ untuk menjaga para korban.

"Saat ini, terlapor beserta korban dan barang bukti telah diserahkan kepada pihak SatReskrim Bogor Kota untuk ditindaklanjuti dalam proses penyidikan," tambah Bismo.

Tak hanya itu, polisi juga tengah memburu seorang tersangka lain berinisial D yang diduga sebagai penyalur para korban untuk bekerja sebagai TKW ilegal di Timur Tengah. D disebut masih dalam pencarian dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Penggerebekan ini merupakan upaya keras pihak kepolisian dalam memberantas praktik penyaluran TKI ilegal yang rentan terhadap pemerasan, eksploitasi, dan penyiksaan. Sebagai negara dengan jumlah TKI yang cukup besar, Indonesia harus mampu memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja migran yang bekerja di luar negeri.

Menurut data Kementerian Tenaga Kerja, TKI yang bekerja di luar negeri dominan berasal dari daerah-daerah di Indonesia bagian barat seperti Jawa, Madura, dan NTB. Mereka umumnya bekerja di sektor informal dan rentan menjadi korban eksploitasi oleh agen penyalur maupun majikan di luar negeri.

Kontrol yang ketat dari pemerintah terhadap penyaluran TKI ilegal menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar para calon pekerja migran dapat bekerja secara legal dan mendapatkan perlindungan yang baik sesuai dengan hukum serta aturan yang berlaku.

Sebagai upaya pencegahan, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama para calon TKI, agar mereka memahami risiko dan konsekuensi dari bekerja secara ilegal di luar negeri. Selain itu, pemerintah juga perlu memperketat pengawasan terhadap agen-agen penyalur tenaga kerja agar mereka tidak melakukan praktek ilegal yang merugikan para pekerja migran.

Dalam hal ini, peran serta masyarakat juga sangat diperlukan untuk membantu pemerintah dalam memberantas praktek penyaluran TKI ilegal. Masyarakat perlu lebih proaktif dalam memberikan informasi kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktek penyaluran TKI ilegal di lingkungan sekitarnya.

Sebagai negara yang memiliki jumlah TKI yang cukup besar, tantangan dalam memberantas praktek penyaluran TKI ilegal memang tidak mudah. Namun, dengan kerja sama antara pemerintah, kepolisian, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan praktek penyaluran TKI ilegal dapat diminimalisir dan para pekerja migran dapat bekerja secara aman dan terlindungi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved