Polisi Diminta Berantas Preman di Pasar Tumpah di Jalan Merdeka Bogor
Tanggal: 15 Sep 2024 08:03 wib.
Warga di sekitar Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Bogor, Jawa Barat, semakin merasa terganggu dengan keberadaannya. Pedagang yang beroperasi di pasar tersebut juga mengaku merasa takut akan intimidasi dan aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) jika mereka setuju direlokasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Trubus Rahadiansyah, seorang Pengamat Kebijakan Publik, memandang bahwa solusi untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan dengan tegas. Menurutnya, Pemkot Bogor harus berani mengambil langkah tindakan tegas dan melakukan penyelidikan terhadap praktik premanisme yang dilakukan oleh orang-orang tertentu di pasar tersebut.
"Diperlukan investigasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, termasuk untuk mengungkap oknum-oknum preman yang beroperasi di sana," ujar Trubus dalam wawancara pada Sabtu (14/9/2024).
Trubus menekankan perlunya kolaborasi antara Pemkot Bogor dengan lembaga penegak hukum lainnya. Dalam hal ini, Polresta Bogor diharapkan turut serta dalam mendukung relokasi para pedagang di Pasar Jalan Merdeka, Kota Bogor.
"Sehingga posisi pedagang di sana dapat dilindungi dan mereka merasa aman ketika direlokasi oleh petugas," tambah Trubus.
Menurutnya, perlunya sikap tegas dari Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan investigasi terhadap oknum-oknum yang terlibat. Hasil dari investigasi tersebut juga harus dilaporkan kepada aparat penegakan hukum.
"Laporkan pihak-pihak yang terlibat, khususnya jika ada pelanggaran hukum. Terlebih lagi jika terjadi praktik pungutan liar (pungli) terhadap para pedagang," tutupnya.
Adapun Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Bogor Tengah, Kampung Ciwaringin telah beroperasi selama 20 tahun tanpa penyelesaian yang memuaskan. Salah seorang warga di Kampung Ciwaringin, yang dikenal dengan nama Boy, menyatakan telah menerima informasi mengenai adanya oknum ormas yang memanfaatkan para pedagang di pasar tersebut.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada Pemkot, namun sampai saat ini tidak ada langkah tegas yang diambil oleh Pemkot Bogor," ujar Boy.
Boy juga menyebutkan bahwa keberadaan ormas di Pasar Tumpah tidak hanya mengganggu para pedagang, tetapi juga membuat resah warga sekitar. Bahkan, ormas tersebut nekad melakukan aksi premanisme secara terang-terangan.
"Mereka bahkan membawa senjata tajam dan senjata api. Polisi seakan-akan mengesampingkan hal ini. Bahkan kami mendengar kabar mengenai pedagang yang tewas karena ditikam oleh pihak tertentu, namun pelakunya masih bebas berkeliaran," ungkap Boy.
Situasi ini menunjukkan bahwa keberadaan Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Bogor, perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang. Menindaklanjuti keluhan warga dan pedagang serta melakukan tindakan tegas terhadap oknum premanisme di pasar tersebut perlu menjadi prioritas. Upaya kolaborasi antara Pemerintah Kota, lembaga penegak hukum, dan masyarakat setempat menjadi kuncinya.