PLN Uji Coba Tarif Listrik Berbasis Waktu, Tagihan Bisa Lebih Murah Jika Atur Pemakaian
Tanggal: 23 Mei 2025 10:14 wib.
Tampang.com | PT PLN (Persero) resmi mengumumkan uji coba sistem tarif listrik berbasis waktu atau Time of Use (ToU) pricing yang memungkinkan pelanggan rumah tangga membayar tagihan lebih murah jika menggunakan listrik di luar jam sibuk. Inovasi ini digadang-gadang sebagai solusi efisiensi energi dan pengelolaan beban listrik nasional.
Gunakan Listrik di Jam Sepi, Bayar Lebih Murah
Dalam skema baru ini, pelanggan akan dikenakan tarif berbeda tergantung pada waktu pemakaian. Di jam sibuk atau peak hours (biasanya pukul 17.00–22.00), tarif akan lebih tinggi. Sebaliknya, di luar jam sibuk, tarif bisa lebih rendah dibandingkan tarif reguler.
Uji coba dilakukan secara terbatas di beberapa wilayah Jabodetabek dan akan dievaluasi dalam enam bulan ke depan sebelum diterapkan secara nasional.
Mendorong Perubahan Pola Konsumsi Listrik
Langkah ini bertujuan mendorong masyarakat untuk memindahkan aktivitas konsumsi energi ke jam-jam non-puncak, seperti malam hari atau pagi dini hari. Misalnya, mencuci pakaian, mengisi daya kendaraan listrik, atau menggunakan alat berat rumah tangga bisa dialihkan ke jam-jam hemat tarif.
Dengan begitu, beban kelistrikan nasional bisa lebih seimbang dan tidak menumpuk di jam-jam tertentu, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi sistem kelistrikan PLN.
Peluang Hemat Hingga 20 Persen
Bagi pelanggan yang mampu menyesuaikan pola penggunaan listrik, potensi penghematan bisa mencapai 10–20 persen dari tagihan bulanan. PLN juga menyiapkan aplikasi pelacak pemakaian yang akan memberikan notifikasi dan saran waktu terbaik untuk menggunakan listrik.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Selain efisiensi ekonomi, kebijakan ini juga diharapkan berdampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan listrik yang lebih merata mengurangi kebutuhan pembangkit darurat berbahan bakar fosil saat beban puncak, yang biasanya menghasilkan emisi lebih tinggi.
PLN berharap sistem ini bisa diterima baik oleh masyarakat dan menjadi kebiasaan baru yang lebih bijak dalam menggunakan energi.