PLN Uji Coba Listrik Berbasis Energi Ombak di Selatan Jawa, Targetkan Jadi Sumber Energi Baru Nasional
Tanggal: 28 Mei 2025 23:14 wib.
Tampang.com | Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat gebrakan dengan menguji coba pembangkit listrik berbasis energi ombak di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa. Teknologi ini digadang-gadang akan menjadi alternatif baru dalam menyuplai listrik dari sumber daya terbarukan yang belum banyak digarap di Indonesia.
Potensi Ombak Laut Selatan yang Masif
Wilayah selatan Jawa dikenal memiliki gelombang laut yang konsisten dan kuat, menjadikannya lokasi strategis untuk eksperimen energi kinetik laut. Pembangkit ini menggunakan sistem pelampung dan turbin bawah laut yang mampu mengubah gerakan ombak menjadi energi listrik secara terus-menerus.
Uji coba awal dilakukan di perairan Gunungkidul, DIY, dengan kapasitas kecil sekitar 500 kW sebagai tahap awal pengembangan.
Teknologi Lokal yang Dikembangkan Bersama Kampus
Menariknya, proyek ini tidak hanya melibatkan PLN, tapi juga tim riset dari beberapa perguruan tinggi teknik dalam negeri yang berkolaborasi merancang sistem kontrol, pengolahan daya, dan kestabilan tegangan dari hasil konversi energi laut.
Hal ini menjadi langkah penting untuk mengembangkan teknologi pembangkit laut buatan lokal agar dapat diaplikasikan di lebih banyak daerah pesisir Indonesia.
Efisiensi Tanpa Emisi dan Tidak Merusak Lingkungan
Tidak seperti PLTU atau PLTD yang menghasilkan polusi udara, pembangkit ombak bersifat nol emisi. Selain itu, sistem ini dirancang agar tidak mengganggu jalur migrasi ikan dan tetap ramah terhadap ekosistem laut di sekitarnya.
PLN juga menyatakan bahwa proyek ini memiliki nilai ekonomis tinggi dalam jangka panjang, karena biaya operasional relatif rendah dan bisa dikembangkan modular sesuai kebutuhan wilayah.
Menuju Ketahanan Energi Nasional
Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar transisi energi Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Bila berhasil, teknologi ini akan diadopsi secara bertahap di wilayah pesisir lainnya seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Pemerintah daerah pun mulai tertarik dengan potensi tersebut sebagai solusi listrik mandiri bagi desa-desa terpencil yang belum terjangkau jaringan PLN konvensional.