Sumber foto: website

Petaka Syukuran Pelantikan Anggota DPRD di NTT, 70 Orang Warga Keracunan Makanan

Tanggal: 7 Sep 2024 09:30 wib.
Syukuran pelantikan Anggota DPRD NTT, Astria Blandina Gaidaka, di Kabupaten Alor berujung petaka. Sejumlah undangan yang hadir dalam hajatan tersebut mengalami keracunan makanan.

Kejadian tersebut menimbulkan dampak serius, dimana sedikitnya 70 warga Kecamatan Alor Barat Laut harus menjalani perawatan medis setelah acara syukuran tersebut. Mereka mengalami mual dan muntah diduga karena keracunan makanan yang disantap saat acara tersebut.

Menurut Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, para korban saat ini sedang dirawat di RSUD Alor dan dua puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Kokar dan Puskesmas Alor Kecil."Di Puskesmas Kokar, 13 orang dirawat jalan, sedangkan 41 orang dirawat inap. Terdiri dari 5 laki-laki dewasa, 13 perempuan dewasa, dan 23 orang anak-anak," ungkap Rahman, Jumat (6/9/2024).

AKBP Rahman menuturkan bahwa puluhan warga itu awalnya berangkat menuju Kampung Moepali Tengah, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, pada Kamis (5/9/2024) untuk mengikuti acara syukuran.

Selesai acara, mereka kemudian kembali lagi ke rumah mereka di Kecamatan Alor Barat Laut sekitar pukul 14.00 Wita. Namun, malamnya mereka kemudian mulai merasa mual, pusing hingga muntah-muntah.

Sebagian besar korban saat ini sedang dirawat di Puskesmas Kokar. Lainnya ditangani di Puskesmas Alor sebanyak 3 orang, terdiri dari 2 dewasa dan 1 anak-anak. "1 dirawat jalan, 2 dirawat inap," jelas AKBP Rahman.

"Informasi yang diperoleh, korban kemungkinan masih akan bertambah sebab sebagian besar warga masyarakat di wilayah Kecamatan Alor Barat Laut menghadiri acara tersebut. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan penyebaran lebih lanjut dari kasus keracunan makanan," ujar seorang tokoh masyarakat setempat, Agus Santoso.

Dalam kasus keracunan makanan seperti ini, penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Sarana kesehatan di daerah tersebut akan diuji dalam merawat puluhan korban dari kasus keracunan ini. Ketersediaan peralatan medis dan tenaga medis yang memadai akan menjadi hal penting dalam menangani kasus ini.

Selain itu, pihak berwenang juga perlu melakukan investigasi untuk mengetahui sumber keracunan makanan tersebut. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa yang akan datang. Diperlukan kerjasama antara pihak berwenang dan petugas kesehatan untuk menyelidiki apa yang menjadi penyebab keracunan makanan serta langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved