Perubahan Jadwal Libur Lebaran Dari Tanggal 26 Maret 2025 Sekarang Dimajukan

Tanggal: 8 Mar 2025 21:26 wib.
Dalam upaya mempersiapkan arus mudik menjelang Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, pemerintah Indonesia sedang giat melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan perjalanan masyarakat berlangsung dengan aman dan nyaman. Berbagai kebijakan telah disusun, mulai dari penyesuaian jadwal libur sekolah, diskon tarif tol, hingga memastikan tersedia cukup pangan. 

Keputusan penting ini dibahas dalam rapat tingkat menteri yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Rabu, 5 Maret. Dalam pertemuan tersebut, Pratikno menjelaskan bahwa salah satu kebijakan utama yang disepakati adalah perubahan jadwal libur sekolah dan madrasah. Awalnya, libur dijadwalkan mulai 26 Maret 2025, namun telah dimajukan menjadi 21 Maret hingga 8 April 2025. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalur mudik dan arus balik.

Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapatkan kesempatan untuk memiliki fleksibilitas dalam pengaturan jam kerja selama periode tersebut. Berdasarkan Surat Edaran Menpan-RB Nomor 2 Tahun 2025, terdapat kebijakan Work From Home (WFA) yang berlaku dari 24 hingga 27 Maret 2025. Dengan rentang waktu libur yang lebih panjang ini, diharapkan masyarakat tidak akan terjebak dalam kerumunan saat melakukan perjalanan.

Pemerintah juga memastikan bahwa armada transportasi, baik darat, laut, maupun udara, siap untuk melayani masyarakat. Salah satu program unggulan yang akan dilaksanakan adalah mudik gratis, yang dikelola melalui sebuah platform terpadu oleh Kementerian Perhubungan. Dengan adanya platform ini, diharapkan distribusi penumpang dapat dilakukan secara lebih merata. Sehingga, tidak ada bus yang kelebihan muatan, sementara bus lain malah kosong. Pratikno menegaskan pentingnya koordinasi dan konsolidasi data antar penyedia layanan agar pemudik dapat terlayani dengan baik.

Selanjutnya, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap infrastruktur yang ada, termasuk jalan dan jembatan, serta mengawasi potensi bencana seperti longsor dan banjir yang dapat menghambat perjalanan. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah disiapkan untuk siaga di lokasi-lokasi rawan, dengan dukungan peralatan berat dan tim tanggap darurat yang terlatih.

Dalam hal transportasi, Pratikno juga menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema diskon tarif tol dan penyesuaian harga tiket pesawat domestik untuk mengurangi kepadatan di perjalanan pada tanggal-tanggal tertentu. Sektor pangan juga menjadi fokus utama perhatian pemerintah. Kepala Badan Pangan Nasional menginformasikan bahwa stok pangan sangat mencukupi dan inflasi tetap terjaga dalam batas rendah. Kementerian Kesehatan pun bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk memeriksa kesehatan sopir angkutan umum guna menjamin keselamatan penumpang selama perjalanan.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan betapa pentingnya peran pemerintah daerah dalam mempersiapkan infrastruktur untuk menghadapi arus mudik. Ia meminta pemda untuk segera memperbaiki dan mempersiapkan berbagai infrastruktur yang menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini mencakup jalan, dermaga, pelabuhan, dan tempat peristirahatan bagi pemudik. Tito menjelaskan bahwa jika infrastruktur mengalami kerusakan, dampaknya akan sangat besar terhadap lalu lintas secara nasional.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk memastikan armada transportasi mematuhi aturan yang berlaku, seperti larangan untuk mengangkut muatan berlebih pada kapal. Mereka juga perlu menyiapkan pelampung sesuai dengan prosedur standar yang berlaku. Juga penting bagi pemda untuk memperhatikan keamanan objek wisata di masing-masing daerah, guna mencegah kecelakaan serta untuk menjamin kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.

Dalam kesempatan itu, Tito juga mengingatkan bahwa kontrol terhadap harga pangan harus terus dilakukan menjelang Idulfitri. Meskipun saat ini harga pangan terlihat relatif terkendali, sejumlah komoditas seperti minyak goreng dan cabai masih perlu diawasi agar tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved