Pertunjukan “JIWA” di Osaka Expo 2025 Semarakkan HUT ke-80 RI, Perpaduan Kearifan Lokal dan Inovasi Digital
Tanggal: 18 Agu 2025 08:26 wib.
Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di panggung dunia mendapat sentuhan istimewa lewat pertunjukan Journey Indonesia’s Wisdom & Arts (JIWA) yang digelar di Paviliun Indonesia pada ajang Osaka Expo 2025, Jepang. Acara ini menghadirkan kombinasi memukau antara seni tari, musik, dan teknologi visual digital, menjadi simbol diplomasi budaya yang memadukan kekayaan tradisi dengan inovasi masa kini.
Dalam durasi 15 menit, penonton diajak melintasi waktu dan ruang berawal dari suasana desa adat di kaki Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat, menuju gemerlap panggung global di Osaka. Kisah yang diangkat terinspirasi dari kehidupan masyarakat adat Kasepuhan Gelar Alam, Sukabumi, yang sejak lama memegang teguh tradisi bertani alami, menjaga leuit (lumbung padi), serta melaksanakan ritual adat. Desa ini mulai terkoneksi dengan dunia luar pada 2009 melalui program Internet Masuk Desa yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), kemudian berkembang lewat Digital Access Program (DAP) hasil kolaborasi dengan British Embassy Jakarta (BEJ) dan Association for Progressive Communications (APC).
Kini, sebanyak 15 teknisi lokal mengelola jaringan internet untuk lebih dari 900 pengguna, memasarkan produk pertanian dan kerajinan secara daring, serta mengoperasikan sekolah internet yang meningkatkan literasi digital warga. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa pemilihan Gelar Alam sebagai inspirasi pertunjukan ini terkait perannya sebagai penghasil padi dan penopang program ketahanan pangan yang sejalan dengan agenda Astacita Presiden Prabowo Subianto. “Teknologi tidak harus menjadi lawan budaya. Jika dikelola dengan bijak, ia justru dapat menjadi sahabat yang menjaga dan mengangkat nilai-nilai kehidupan,” ujarnya.
Pertunjukan “JIWA” sendiri menampilkan kolaborasi lintas disiplin antara Kafin Sulthan, DJ Hendra, dan Batavia Dancers. Gerak tradisional dipadukan dengan tarian modern, musik daerah diaransemen ulang, dan visual digital imersif yang memanjakan mata. Penampilan ini digelar pada 13 Agustus pukul 17.30 dan 19.30, serta 14 Agustus pukul 16.00 dan 18.00 waktu setempat.
Melalui partisipasi di Osaka Expo 2025, Indonesia tidak hanya memposisikan diri sebagai destinasi wisata atau penghasil sumber daya alam, tetapi juga sebagai bangsa yang mampu menjembatani masa lalu dan masa depan melalui kreativitas dan teknologi. “Budaya adalah jati diri kita, teknologi adalah kendaraan kita, dan panggung dunia adalah ruang kita untuk bersuara,” tegas Meutya.