Perlu Dialog Bersama untuk Mengatur Fenomena Sound Horeg di Jawa Timur
Tanggal: 29 Jul 2025 10:12 wib.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa maraknya fenomena sound horeg di wilayah Jawa Timur perlu direspons dengan musyawarah lintas sektor. Ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam diskusi guna menentukan lokasi dan waktu penggunaan sound system agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.Menurut Fadli, meskipun sound horeg merupakan bentuk ekspresi budaya, namun tetap harus ada titik tengah yang memperhatikan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan ketertiban umum. Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan mendukung setiap bentuk kemajuan budaya selama sesuai dengan peraturan yang berlaku.Fenomena sound horeg sendiri tidak hanya ramai secara fisik di jalanan menggunakan kendaraan dengan pengeras suara, tetapi juga menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai hiburan, sementara sebagian lainnya merasa terganggu oleh kebisingannya.Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah konkret dengan membentuk tim khusus dan menyusun regulasi. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan melibatkan banyak sudut pandang, termasuk aspek keagamaan, lingkungan, hukum, budaya, dan kesehatan, untuk merumuskan solusi yang adil.Khofifah menyebutkan bahwa wilayah seperti Tulungagung, Jember, Pasuruan, Malang, dan Banyuwangi menjadi daerah yang paling sering terdampak oleh aktivitas sound horeg. Oleh karena itu, ia menilai bahwa kebijakan resmi seperti Peraturan Gubernur atau Surat Edaran harus segera dibuat untuk mengatur fenomena ini secara bijak.