Perjuangan Pemudik: 6 Kali Ganti Transportasi dari Surabaya ke Semarang
Tanggal: 30 Mar 2025 11:56 wib.
Tampang.com | Diperkirakan 20 juta pemudik akan memasuki Jawa Tengah selama masa Lebaran 2025. Meski beberapa daerah menyediakan mudik gratis, banyak perantau tetap harus mengatur sendiri perjalanan mereka agar lebih hemat. Salah satunya adalah Athoul Ghufron (29), pegawai swasta di Surabaya, yang berbagi pengalamannya saat mudik ke Kabupaten Semarang dengan 6 kali berganti moda transportasi.
Memulai Perjalanan dari Surabaya
Athoul telah memesan tiket kereta api jauh-jauh hari sebelum Ramadan agar mendapatkan kursi di Kereta Api Ambarawa menuju Stasiun Semarang Tawang. Ia memanfaatkan sistem transportasi terpadu di Surabaya, naik feeder ke Stasiun Pasar Turi tanpa perlu berjalan jauh dari kosnya.
"Integrasinya bagus, bisa pakai Surabaya Bus dan Trans Semanggi. Bayar sekali, bisa terusan ke tiga moda selama 2 jam," ujar Athoul.
Perjalanan Berlanjut di Semarang
Setibanya di Stasiun Tawang Semarang sekitar pukul 17.00 WIB, Athoul melanjutkan perjalanan dengan Trans Jateng menuju Terminal Bawen, Kabupaten Semarang. Dengan tarif Rp4.000, ia bisa sampai ke Bawen dalam waktu 1,5 jam. Namun, ia mengaku terkejut dengan kecepatan sopir bus yang menurutnya terlalu agresif.
"Biasanya naik Surabaya Bus yang lebih teratur, ini tadi sopirnya ngebut sampai telat ngerem di halte," ungkapnya.
Perjalanan Belum Berakhir
Tiba di Terminal Bawen, Athoul masih harus menaiki minibus swasta seharga Rp10.000 untuk menuju kampung halamannya di Sruwen, Kabupaten Semarang. Perjalanan terakhir ini memakan waktu sekitar 45 menit.
Ia berharap agar akses Trans Jateng diperluas hingga ke Salatiga, sehingga warga yang tinggal di perbatasan Kabupaten Semarang dan Boyolali dapat lebih mudah mudik tanpa harus berganti banyak moda transportasi.
"Kalau saja Trans Jateng masuk ke Terminal Tingkir Salatiga, perjalanan bisa lebih hemat dan nyaman," pungkasnya.