Peringatan Hujan Lebat di Jawa Tengah: Sembilan Wilayah Siaga dan Dua Puluh Daerah Waspada
Tanggal: 24 Feb 2025 21:41 wib.
Tampang.com | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan peringatan dini mengenai tingginya curah hujan di Provinsi Jawa Tengah. Dalam laporan resmi, terdapat sembilan kabupaten dan kota yang dinyatakan dalam status siaga, sementara dua puluh daerah lainnya di wajibkan untuk waspada selama periode 24 hingga 28 Februari 2025.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa wilayah yang masuk kategori siaga merupakan daerah dengan curah hujan tinggi, yaitu antara 200-300 mm per dasarian. Daerah-daerah tersebut mencakup Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Brebes, Batang, Boyolali, Sukoharjo, Banjarnegara, Banyumas, serta Cilacap. Kondisi ini tentunya memerlukan perhatian lebih, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan-kawasan tersebut.
Di sisi lain, terdapat dua puluh daerah lainnya yang berstatus waspada dengan curah hujan berkisar antara 150-200 mm per dasarian. Beberapa lokasi termasuk dalam kategori ini adalah Kota Tegal, Semarang, Magelang, Salatiga, Surakarta, serta kabupaten-kabupaten seperti Tegal, Semarang, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Kendal, Grobogan, Blora, Sragen, Karanganyar, Klaten, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen.
"Peringatan ini merupakan hasil analisis Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Jawa Tengah untuk Dasarian III Februari 2025 yang dirilis oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II," terang Teguh di Cilacap pada hari Senin, 24 Februari.
Menariknya, Teguh juga menjelaskan mengenai kondisi iklim global dan regional yang turut berkontribusi terhadap fenomena cuaca ini. Saat ini, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan status netral dengan nilai minus 0,27 dan diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan tahun 2025. Selain itu, terdapat anomali suhu permukaan laut (SST) di Nino3.4 yang menunjukkan nilai minus 1,18, menandakan bahwa kita berada dalam kondisi La Nina lemah, yang diprediksi kembali netral antara bulan Maret hingga Mei 2025.
Yang patut diperhatikan, bibit siklon tropis 99S, yang sebelumnya dideteksi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, kini telah bergeser menuju selatan Jawa Tengah. Adanya bibit siklon ini berpotensi memicu cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang, khususnya di wilayah-wilayah yang berstatus siaga dan waspada.
Menyikapi situasi cuaca yang dapat berubah menjadi buruk, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan kemungkinan bencana hidrometeorologi. Bencana tersebut antara lain meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang.
"Saat ini, seluruh wilayah Jawa Tengah masih berada dalam periode musim hujan, dengan puncak curah hujan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2025. Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga dan bersiap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu," ujar Teguh menegaskan pentingnya kewaspadaan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini.