Pererat Hubungan Pertahanan, Prabowo Sambut Jenderal China Bahas Teknologi Militer
Tanggal: 7 Agu 2025 10:12 wib.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan dari Kepala Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat Republik Rakyat China, Jenderal Xu Xieqiang. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh kehangatan di kediaman pribadi Presiden di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada Selasa, 5 Agustus 2025.Dalam jamuan makan malam yang digelar secara tertutup tersebut, kedua tokoh negara membahas peluang kerja sama strategis di bidang pertahanan, khususnya dalam penguatan teknologi militer. Jenderal Xu Xieqiang mewakili tekad negaranya untuk mempererat kemitraan dengan Indonesia, terutama dalam hal alih teknologi dan pengembangan industri pertahanan yang mandiri dan modern.Melalui unggahan resmi akun Instagram @presidenrepublikindonesia, tampak suasana pertemuan yang hangat dan penuh keakraban. Presiden Prabowo mengenakan batik berwarna biru keemasan, sementara Jenderal Xu memilih batik berlengan panjang bernuansa biru keunguan—mencerminkan sikap saling menghormati antara kedua pihak. Kedatangan Jenderal Xu disambut dengan penghormatan di teras rumah dan pemberian keris dari Prabowo sebagai simbol persahabatan dan kehormatan.Pertemuan ini juga menandai langkah lanjutan dari misi pemerintah Indonesia untuk mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Pemerintah menilai kerja sama dengan China memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor militer Indonesia di kancah global, sekaligus sebagai bentuk diplomasi pertahanan yang lebih terbuka dan strategis.Presiden Prabowo tidak sendiri dalam pertemuan penting tersebut. Ia didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang ikut serta dalam pembicaraan bilateral ini. Di sisi lain, Jenderal Xu hadir bersama Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong. Dengan kehadiran para tokoh kunci tersebut, pembicaraan berlangsung intensif dan mencakup topik-topik teknis dan strategis mengenai masa depan kerja sama militer kedua negara.Dalam konteks hubungan bilateral, kunjungan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia dan China ingin menjaga stabilitas kawasan melalui pendekatan saling menguntungkan. Kerja sama dalam transfer teknologi, pelatihan militer, hingga kemungkinan pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi topik utama yang memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan memperkuat kekuatan pertahanannya.