Perbedaan KUR dan Kupra BRI yang Wajib Kamu Tahu

Tanggal: 30 Jun 2025 10:15 wib.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Pedesaan Rakyat (Kupra) atau sering disebut Kupedes, merupakan dua produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank BRI, bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada pelaku usaha kecil di Indonesia. Keduanya memiliki peranan penting dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya dalam hal pendanaan. Kendati terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dan penting untuk dipelajari agar calon debitur dapat memilih pinjaman yang tepat menurut kebutuhan bisnis mereka. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai perbedaan tersebut.

Salah satu perbedaan mendasar antara KUR dan Kupra terletak pada cakupan usaha yang dilayani. KUR memiliki jangkauan yang lebih luas, menjangkau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa, pertanian, dan juga industri manufaktur. Dengan demikian, KUR memiliki lebih banyak penerima manfaat, di mana fasilitas kredit ini dapat diakses oleh pelaku usaha dari beragam latar belakang dan sektor. Di sisi lain, Kupra lebih spesifik menargetkan usaha kecil yang beroperasi di wilayah pedesaan dengan fokus pada sektor berbasis lokal seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Ini membuat Kupra lebih cocok untuk usaha-usaha tradisional serta berbasis komunitas lokal.

Dalam hal jumlah pinjaman, KUR menawarkan plafon yang jauh lebih tinggi, mulai dari Rp25 juta untuk KUR Mikro hingga maksimal Rp500 juta untuk KUR Kecil. Suku bunga yang ditawarkan juga sangat kompetitif, yaitu sebesar 6 persen per tahun, berkat subsidi dari pemerintah. Pilihan ini menjadi sangat menarik untuk pelaku UMKM yang membutuhkan dana dalam nominal besar tanpa harus terbebani bunga yang tinggi. Berbanding terbalik, Kupra memberikan pinjaman maksimal hanya sebesar Rp50 juta, dengan bunga 1 persen per bulan, yang setara dengan sekitar 12 persen per tahun. Walaupun lebih tinggi dibanding KUR, suku bunga Kupra tetap bersaing jika dibandingkan dengan produk pinjaman komersial lainnya.

Persyaratan pengajuan untuk kedua jenis kredit ini juga menjadi salah satu faktor perbedaannya. Proses pengajuan Kupra terbilang lebih mudah, hanya memerlukan dokumen dasar seperti KTP atau SIM, surat keterangan usaha, dan bukti bahwa usaha telah berjalan minimal satu tahun. Ini sangat menguntungkan bagi pelaku usaha di desa yang sering kali menghadapi kendala dalam pengumpulan dokumen lengkap. Sebaliknya, pengajuan KUR mensyaratkan sejumlah dokumen tambahan seperti NPWP dan rekening koran, menjadikan prosesnya lebih rumit dan memakan waktu, serta membuatnya kurang mudah diakses bagi para pelaku usaha mikro yang baru berorientasi usaha.

Meski keduanya tidak mewajibkan adanya agunan berupa sertifikat aset, namun KUR memberikan keleluasaan lebih dengan mengizinkan usaha itu sendiri sebagai agunan pokoknya. Ini memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM yang belum memiliki aset berharga untuk mendapatkan modal yang mereka butuhkan. Di pihak lain, Kupra juga tidak memerlukan jaminan bersertifikat, melainkan hanya petunjuk bahwa usaha tersebut memiliki potensi dan telah berjalan.

Tujuan dan fokus program juga menjadi titik perbedaan antara KUR dan Kupra. KUR dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM di seluruh Indonesia dengan harapan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan baru dan mendorong produktivitas. Pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha kecil secara nasional. Di sisi lain, Kupra berperan dalam menggerakkan perekonomian di kawasan pedesaan dengan pendekatan yang lebih lokal, bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat sekitar.

Ketika membahas keunggulan, Kupra menawarkan fasilitas tambahan berupa perlindungan asuransi jiwa bagi debitur. Dengan adanya perlindungan ini, nasabah dapat terhindar dari risiko gagal bayar yang mungkin timbul akibat musibah, seperti meninggal dunia. Hal ini memberikan ketenangan lebih bagi pelaku usaha dalam mengelola bisnis mereka. Dengan adanya fasilitas asuransi ini, risiko kredit macet dapat diminimalisir, baik dari sudut pandang bank maupun debitur, menjadikan Kupra pilihan yang lebih aman bagi sebagian pelaku usaha.

Memahami dengan baik perbedaan antara KUR dan Kupra sangatlah penting sebelum seseorang memutuskan untuk mengajukan pinjaman. Dengan mengetahui karakteristik masing-masing produk, pelaku usaha dapat menentukan pilihan kredit yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis mereka. Informasi ini sangat bernilai agar pinjaman menjadi solusi yang efektif dalam mengembangkan usaha, bukan justru menjadi beban di kemudian hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved