Peran Strategis Televisi dalam Edukasi dan Budaya
Tanggal: 4 Agu 2025 11:33 wib.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, baru-baru ini menekankan betapa pentingnya peran televisi sebagai sarana edukasi di tengah masyarakat yang terus berkembang. Menurutnya, televisi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan media penting dalam penyebaran nilai-nilai edukatif yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
“Televisi, khususnya dalam konteks ekonomi kreatif, masih sangat relevan. Ia berfungsi tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk memperkuat literasi budaya, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh akses internet,” ungkap Irene Umar dalam sebuah acara di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut, dia menghadiri konser bertajuk ‘63 Tahun Menerangi Negeri’ yang diselenggarakan oleh TVRI. Dalam acara ini, Irene menyoroti TVRI sebagai simbol dari ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan teknologi. Dia menyatakan bahwa meski banyak yang melihat televisi publik sulit untuk bertransformasi, TVRI telah menunjukkan kemampuannya untuk berinovasi dan tetap relevan dalam ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis.
Irene memberikan pujian pada TVRI yang kini menghadirkan konten-konten on demand, sebuah langkah adaptasi yang sangat cerdas untuk menarik perhatian generasi muda yang memiliki kebiasaan menonton yang berbeda. Ia pun mendorong stasiun televisi ini untuk lebih terbuka dalam melakukan kolaborasi dengan berbagai subsektor, seperti musik, perfilman, dan animasi, guna menghasilkan konten yang lebih beragam dan kompetitif.
TVRI, sebagai ruang siar publik, diharapkan dapat berfungsi tidak sekadar sebagai media penyampai informasi, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam memperkuat identitas budaya, memperluas distribusi karya-karya kreatif, serta meningkatkan daya saing sektor penyiaran di tingkat nasional maupun global.
“Televisi memiliki potensi untuk menjadi jembatan antar subsektor. Saya yakin TVRI memiliki kekuatan untuk menjadi panggung bagi banyak talenta kreatif yang ada. Ini adalah saat yang tepat bagi televisi untuk bangkit dan berperan sebagai mesin penggerak baru dalam pertumbuhan ekonomi kreatif kita,” papar Irene.
Lebih lanjut, Irene juga mengenang masa kecilnya yang banyak diwarnai oleh siaran TVRI. Ia menyatakan bahwa pengalaman menonton terstruktur pada masa itu memiliki nilai edukatif yang kini semakin langka di era serba instan. Dalam pandangannya, sangat penting bagi generasi muda untuk tidak melupakan televisi sebagai ruang belajar yang menghadirkan hiburan sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap budaya dan karya kreatif lokal.
“Sekarang, semua serba praktis tinggal klik dan langsung nonton. Namun, dulu, kami rela bangun pukul 6 pagi hanya untuk menyaksikan kartun di TVRI. Dari sana, kami belajar untuk menghargai proses dan waktu,” kenangnya dengan penuh nostalgia.
Acara konser peringatan HUT ke-63 TVRI ini dimeriahkan oleh penampilan dari berbagai musisi lintas generasi, termasuk Rossa, Juicy Luicy, Yovie Nuno, Iwa K, dan Ndarboy. Keberagaman genre yang ditampilkan dalam konser ini mencerminkan betapa terbukanya media publik terhadap kebutuhan-kebutuhan kontemporer, sekaligus mempererat hubungan antara para pelaku kreatif dalam ekosistem yang saling mendukung.