Penyidikan Kasus Pembakaran Mobil Polisi Pasca Demonstrasi Anarkis di Pati
Tanggal: 14 Agu 2025 11:30 wib.
Kepolisian di wilayah Pati, Jawa Tengah, saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden pembakaran mobil milik Polri yang diduga dilakukan oleh sekelompok pengunjuk rasa di depan kantor Bupati Pati pada hari Rabu. Kejadian ini merupakan bagian dari aksi demonstrasi yang berujung pada kerusuhan, yang semakin memperihatinkan dalam konteks stabilitas sosial di daerah tersebut.
Kombes Pol Artanto, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, mengkonfirmasi perihal kejadian tersebut dan mengatakan bahwa mobil yang menjadi target pembakaran itu merupakan kendaraan resmi aparat. Saksi mata yang merupakan salah satu penduduk setempat, Prayogo, mengindikasi bahwa kendaraan yang terbakar adalah mobil Toyota Avanza milik kepolisian yang ditemukan dalam keadaan terbalik, dengan api melahap seluruh bagian mobil tersebut. Proses evakuasi mobil hangus ini berlangsung pada sore hari setelah kejadian.
Tidak hanya mobil Polri yang menjadi korban, namun juga terjadi kerusakaan fasilitas umum dan sarana yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Sejumlah kerusakan terlihat pada lampu hias yang terpasang di dinding pendopo dan kaca jendela gedung perkantoran yang terletak di kompleks Pendopo, Jalan Tombronegoro Pati. Hal ini menunjukkan bahwa aksi anarkis sebagian besar tidak hanya menyasar pada kepolisian, melainkan juga melibatkan kerusakan terhadap properti pemerintah yang berfungsi untuk pelayanan masyarakat.
Lebih jauh, tulisan yang menunjukkan nama kantor Bupati juga mengalami vandalisme, yang mana prasarana DPRD Pati juga tidak luput dari aksi tersebut. Tembok-tembok di gedung itu terlihat dicoret dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas, sementara vas bunga dilemparkan ke arah pintu ruang rapat paripurna DPRD, menggambarkan betapa merosotnya sikap masyarakat terhadap lembaga-lembaga tersebut pada saat itu. Kejadian ini tentunya menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan memerlukan penanganan khusus untuk menangani potensi kerusuhan di masa mendatang.