Penyerangan Sebabkan Satu Warga Deliserdang Tewas, 33 Oknum TNI Diamankan
Tanggal: 11 Nov 2024 15:49 wib.
Sebuah kejadian tragis terjadi di Kecamatan Sibirubiru, Deliserdang, Sumatra Utara, pada Jumat tanggal 8 November 2024. Seorang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat penyerangan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Darat. Diduga ada sekitar 33 orang terlibat dalam insiden tersebut. Para pelaku telah diamankan dan proses hukum mereka ditangani oleh Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan.
Kolonel Dody Yudha, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, mengonfirmasi bahwa 33 oknum prajurit TNI telah ditangani oleh Pomdam. Terkait motif penyerangan, pihak Polisi Militer sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Meski demikian, beredar kabar bahwa penyerangan itu bermula dari cekcok antara salah seorang oknum prajurit TNI dengan warga sekitar. Selanjutnya, oknum TNI tersebut membawa rekan-rekannya untuk melakukan penyerangan. Masih belum jelas apa motif sebenarnya dari peristiwa tersebut.
Pihak Kodam I/Bukit Barisan fokus pada upaya meredam potensi aksi penyerangan susulan dengan melakukan mediasi kepada pihak korban dan masyarakat setempat di Armed 2/105. Panglima Kodam I/Bukit Barisan juga telah memberikan arahan kepada seluruh prajurit agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Hal ini diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif di wilayah tersebut.
Diketahui bahwa puluhan prajurit TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terlibat dalam penyerangan terhadap pemukiman warga. Akibat serangan yang dilakukan secara membabi buta itu, Raden Barus (61), seorang warga setempat, tewas dengan luka tusuk di bagian punggungnya. Bukan hanya itu, beberapa warga lain juga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut, bahkan ada yang hampir kehilangan tangan akibat sabetan senjata tajam.
Korban luka akibat insiden kekerasan tersebut telah dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau. Pangdam I Bukit Barisan pun telah menemui para korban secara langsung dan memberikan mereka perhatian yang dibutuhkan. Daftar korban tewas dan luka pun telah disusun, yang meliputi Raden Barus (61) yang tewas, dan beberapa nama lain yang mengalami luka berat maupun ringan. Mereka semua telah mendapatkan perawatan yang terbaik di rumah sakit. Kejadian ini merupakan sebuah tragedi yang menyedihkan bagi semua pihak yang terlibat, dan dapat merusak hubungan kepercayaan antara aparat militer dan masyarakat.
Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi, terlepas dari alasan apa pun. Upaya untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan tidak akan pernah membawa kebaikan. Pemerintah dan pihak terkait harus menjalankan proses hukum dengan adil dan tegas terhadap para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kemitraan antara TNI dan masyarakat merupakan hal yang penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut, oleh karena itu, penyelesaian masalah secara damai dan hukum harus menjadi prioritas utama.