Penyair Jogja Joko Pinurbo Meninggal Dunia Akan Bertemu Yesus Di Surga

Tanggal: 28 Apr 2024 07:09 wib.
Pada hari yang penuh duka, kabar duka pun menyelimuti penikmat sastra Indonesia. Penyair asal Jogja, Joko Pinurbo, telah meninggalkan kita untuk selamanya. Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai kalangan, membuktikan bahwa kepergian JokPin dirasakan oleh banyak orang.

Joko Pinurbo meninggal dunia akibat masalah di dadanya, khususnya di paru-parunya. Dia terbaring beberapa hari di rumah sakit seberang Gadjah Mada sebelum akhirnya dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada saat kepergiannya, usia Joko Pinurbo hampir mencapai 62 tahun, yang juga identik dengan tahun kelahirannya, yaitu 11 Mei 1962. Kabar menyedihkan itu pertama kali disampaikan oleh sahabatnya, Butet Kartaredjasa, yang juga seorang seniman.

"Sumangga Gusti (JokPin)," tulis Pak Butet di beranda Facebook pribadinya. Informasi tersebut juga disampaikan oleh koleganya yang lain, Ni Made Purnama, yang menyatakan bahwa Joko Pinurbo mengembuskan napas terakhirnya di Yogyakarta tepat pukul 04.30.

Jenazah Joko Pinurbo direncanakan akan disemayamkan di Perkumpulan Uursan Kematian Jogja (PUKJ), meskipun rencana pemakamanannya belum sepenuhnya terdengar.

Joko Pinurbo lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 11 Mei 1962. Namanya menjadi begitu dikenal karena karya-karyanya yang fenomenal, seperti Pada Suatu Pagi Hari dan Hujan dalam Komposisi. Puisi-puisi karya Joko Pinurbo memiliki tempat tersendiri di kalangan pecinta sastra, karena mampu menggabungkan humor dan ironi dalam karya yang penuh dengan kejenakaan. Karya-karya Joko Pinurbo juga tidak luput dari menyentil kehidupan sosial, menjadikannya sebagai salah satu penyair yang diakui dalam dunia sastra Indonesia.

Sebelum dikenal sebagai penyair, Joko Pinurbo menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta, yang sekarang menjadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama hidupnya, Joko Pinurbo telah menciptakan berbagai karya dalam bentuk puisi, cerita, dan esai. Beberapa karyanya antara lain Kekasihku, Di Bawah Kibaran Sarung, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Epigram 60, dan Buku Latihan Tidur. Selain puisi, Joko Pinurbo juga pernah menulis cerita, seperti Srimenanti yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019.

Selain itu, dedikasinya terhadap dunia sastra juga diakui melalui berbagai penghargaan yang pernah diraihnya, seperti Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2001, Hadiah Sastra Lontar pada tahun 2001, South East Asian (SEA) Write Award pada tahun 2014, dan Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2019. Semua penghargaan itu merupakan bukti atas kontribusi dan karyanya yang luar biasa dalam dunia sastra Indonesia.

Sebelum meninggal, Joko Pinurbo sempat dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, pada 13 November 2023. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam di hati para sahabat dan penggemar karyanya.

Selamat jalan, Pak JokPin. Semoga anda beristirahat dengan tenang dan bertemu dengan Yesus di surga sana. Doa dan dukungan selalu menyertai anda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved