Pengobatan Inovatif Kanker di Indonesia, Apa yang Menghambat Akses dan Perkembangannya?
Tanggal: 8 Mei 2025 12:10 wib.
Tampang.com | Kanker tetap menjadi salah satu penyakit penyebab kematian utama di Indonesia. Meskipun ada kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker di dunia, akses terhadap terapi inovatif masih terbatas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Apa yang sebenarnya menghambat perkembangan pengobatan kanker di Tanah Air?
Kanker di Indonesia: Penyebab Utama Kematian
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kanker telah menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia, setelah penyakit jantung. Lebih dari 300.000 kasus kanker baru terdeteksi setiap tahunnya, dengan prevalensi tertinggi pada kanker payudara dan paru-paru.
Namun, meskipun kemajuan dalam pengobatan kanker terus berkembang, banyak pasien yang tidak dapat mengakses pengobatan tersebut. “Ada kesenjangan besar antara terapi yang tersedia di rumah sakit besar dan akses yang dimiliki oleh pasien di daerah,” kata dr. Joko, seorang ahli onkologi di Jakarta.
Terapi Inovatif: Harapan Baru yang Masih Terbatas
Di negara-negara maju, terapi kanker inovatif seperti imunoterapi, terapi gen, dan terapi target telah terbukti efektif dalam meningkatkan tingkat kesembuhan pasien kanker. Namun, di Indonesia, pengobatan ini masih sangat terbatas dan hanya tersedia di rumah sakit besar di kota-kota besar.
“Imunoterapi bisa memberikan harapan baru bagi pasien kanker stadium lanjut, tetapi terapi ini masih sangat mahal dan tidak terjangkau oleh banyak pasien,” tambah dr. Joko.
Tantangan Biaya dan Akses
Salah satu kendala terbesar dalam pengobatan kanker adalah biaya yang sangat tinggi. Terapi inovatif yang lebih efektif sering kali memerlukan biaya puluhan juta hingga ratusan juta rupiah per sesi, yang membuat banyak pasien tidak mampu menjangkaunya.
“Di Indonesia, asuransi kesehatan terbatas hanya untuk beberapa jenis pengobatan standar. Banyak pasien yang harus menanggung biaya pengobatan sendiri untuk terapi inovatif, yang seringkali sangat memberatkan,” jelas dr. Joko.
Pentingnya Infrastruktur dan Riset Kanker di Indonesia
Selain biaya, kurangnya infrastruktur dan fasilitas medis yang memadai di daerah juga menjadi tantangan besar. Banyak rumah sakit di daerah yang belum dilengkapi dengan teknologi canggih untuk melakukan pengobatan kanker yang lebih maju.
“Riset di Indonesia memang sudah ada, tetapi kita masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain. Dukungan untuk pengembangan terapi kanker lokal sangat penting,” kata dr. Joko.
Peran Pemerintah dan Kolaborasi Antar Sektor
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan akses pengobatan kanker, termasuk dengan menyertakan beberapa jenis pengobatan kanker dalam program BPJS. Namun, program ini masih membutuhkan peningkatan, terutama dalam hal pengobatan inovatif yang lebih baru.
“Untuk mendorong pengembangan pengobatan kanker yang lebih baik, perlu ada kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, rumah sakit, perusahaan farmasi, dan lembaga riset. Tanpa kolaborasi ini, kita akan terus kesulitan dalam menyediakan akses terhadap terapi terbaik,” tambah dr. Joko.
Masa Depan Pengobatan Kanker di Indonesia
Meskipun masih banyak tantangan, pengobatan kanker di Indonesia menunjukkan potensi yang menjanjikan. Dengan kemajuan teknologi, riset, dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah, diharapkan pengobatan kanker inovatif dapat diakses oleh lebih banyak pasien di masa depan.