Pengiriman 1.573 Sapi Perah Impor dari Australia untuk Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Tanggal: 30 Jun 2025 10:00 wib.
Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia mengumumkan kedatangan 1.573 ekor sapi perah dari Australia yang diharapkan dapat mendukung produksi susu dalam negeri dan memberi dampak positif pada produktivitas peternak lokal. Kepala Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, mengonfirmasi bahwa proses pengiriman sapi perah ini berlangsung pada akhir pekan lalu.

Menurut Agung, dari total sapi yang tiba, sebanyak 1.088 ekor sapi perah bunting mendarat di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, pada hari Sabtu, 28 Juni. Sebelumnya, pada hari Jumat, 27 Juni, sebanyak 485 ekor sapi perah telah dilaksanakan pengiriman melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo. Dengan demikian, total sapi perah yang berhasil diimpor dalam dua hari mencapai angka yang signifikan, yakni 1.573 ekor.

Proses impor ini difasilitasi oleh PT Santosa Agrindo Lestari (Santori)—anak perusahaan dari JAPFA—yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan lain, termasuk PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, dan PT Arla Food, serta dukungan dari Koperasi Suka Makmur. Kerja sama ini mencerminkan upaya kolektif dalam meningkatkan populasi sapi perah di Indonesia dan pada gilirannya memperkuat ketahanan pangan.

Agung Suganda mengungkapkan bahwa langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk segera meningkatkan produksi susu nasional, melalui pola yang dikenal dengan Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Ia menekankan bahwa pemerintah menetapkan target untuk menambah populasi sapi perah sebanyak 1 juta ekor hingga tahun 2029 sebagai upaya vital dalam pembangunan ketahanan pangan dan keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis.

Saat ini, kebutuhan susu segar di Indonesia mencapai sekitar 4,6 juta ton per tahun, namun produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi sekitar 21% dari total kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, kedatangan sapi perah impor ini diharapkan dapat memberikan dorongan yang signifikan terhadap kapasitas produksi lokal dan mendorong kemandirian dalam memproduksi susu.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menambahkan bahwa semua sapi yang diimpor telah melalui protokol kesehatan hewan yang ketat, dimulai dari sebelum pengiriman hingga kedatangan di Indonesia. Pemerintah telah memastikan bahwa semua hewan tersebut dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit menular yang berisiko, serta dilengkapi dengan dokumen yang memenuhi standar internasional.

“Bersama Badan Karantina Indonesia, kami akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara menyeluruh. Ini juga bagian dari komitmen kami untuk menjaga kesehatan hewan dan menjamin keamanan pangan dari produk hewan,” ujar Imron. 

Lebih lanjut, pengawasan akan terus dilakukan selama proses distribusi sapi-sapi tersebut kepada perusahaan joint shipment dan para peternak mitra Greenfields di wilayah Jawa Timur. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan bisa mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal serta meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved