Pendidikan Vokasi Tertinggal, Apa Solusi untuk Menjembatani Dunia Kerja dan Perguruan Tinggi?
Tanggal: 13 Mei 2025 23:10 wib.
Tampang.com | Pendidikan vokasi, yang seharusnya mengarah pada penguasaan keterampilan praktis untuk dunia kerja, masih tertinggal dibandingkan dengan pendidikan akademik di Indonesia. Meskipun berbagai kebijakan telah dikeluarkan, kenyataannya banyak lulusan vokasi yang kesulitan mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka.
Link and Match, Hanya Konsep atau Solusi?
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah mencanangkan program "link and match" antara dunia pendidikan dan dunia industri, dengan tujuan menyesuaikan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja. Namun, implementasinya di lapangan masih jauh dari harapan.
“Dunia pendidikan vokasi dan dunia kerja masih terpisah. Banyak lulusan yang tak siap bekerja karena kurikulumnya tak relevan dengan perkembangan industri,” kata Iwan Setiawan, pengamat pendidikan vokasi dari Universitas Negeri Jakarta.
Keterampilan Praktis Belum Cukup Ditekankan
Pendidikan vokasi di Indonesia masih banyak menekankan teori, sementara keterampilan praktis yang dibutuhkan dunia kerja kurang diajarkan secara intensif. Bahkan, beberapa lembaga pendidikan vokasi masih mengajarkan keahlian yang sudah usang dan tak lagi relevan dengan teknologi terbaru.
“Harus ada kurikulum yang berbasis pada keterampilan praktis dan teknologi yang up-to-date, bukan hanya teori dasar yang tidak dapat langsung diterapkan di lapangan,” tambah Iwan.
Kesulitan Akses untuk Lembaga Vokasi di Daerah
Selain itu, lembaga pendidikan vokasi di daerah-daerah juga seringkali kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar yang kompeten. Akses untuk mendapatkan pendidikan vokasi berkualitas pun terbatas, terutama bagi mereka yang tinggal di luar kota besar.
“Pendidikan vokasi di daerah harus didorong agar bisa menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing. Jangan sampai ada ketimpangan yang semakin besar antara kota dan desa,” ujar Iwan.
Peran Industri dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi
Para pelaku industri juga diharapkan dapat lebih aktif terlibat dalam dunia pendidikan vokasi. Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga pendidikan vokasi, dan dunia industri harus diperkuat agar pendidikan vokasi lebih relevan dengan kebutuhan pasar.
“Industri harus lebih banyak berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, menyediakan tempat magang, dan memberikan pelatihan kepada mahasiswa vokasi,” kata Iwan.
Reformasi Pendidikan Vokasi, Langkah Maju bagi Indonesia
Untuk memajukan pendidikan vokasi, dibutuhkan reformasi menyeluruh. Dengan memperbaiki kurikulum, meningkatkan kualitas pengajar, dan menjalin kerjasama yang erat dengan dunia industri, Indonesia dapat mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan global.
“Jika pendidikan vokasi bisa dioptimalkan, kita akan memiliki tenaga kerja terampil yang tidak hanya siap bekerja di dalam negeri, tapi juga mampu bersaing di pasar global,” tutup Iwan.