Pendidikan Indonesia Masih Tertinggal? Intip Perbandingannya dengan Negara Lain
Tanggal: 26 Mei 2025 17:18 wib.
Tampang.com | Pendidikan Indonesia Belum Optimal, Apakah Bisa Menyamai Negara dengan Sistem Terbaik di Dunia?Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Di Indonesia, pendidikan sering disebut sebagai kunci masa depan, namun pelaksanaannya masih menghadapi tantangan yang kompleks dan berlapis. Meski berbagai reformasi dan program sudah dijalankan, hasilnya belum sepenuhnya merata. Pertanyaannya: sejauh mana sistem pendidikan Indonesia bisa disejajarkan dengan negara-negara yang dikenal unggul dalam hal ini?Kurikulum yang Kerap Berganti, Kualitas Pengajar Masih Belum MerataSalah satu persoalan utama dalam pendidikan nasional adalah ketidakstabilan kurikulum. Hampir setiap pergantian kepemimpinan, sistem pembelajaran ikut berubah. Akibatnya, guru dan siswa sulit menyesuaikan diri secara konsisten, sementara standar nasional cenderung bergeser tanpa cukup evaluasi jangka panjang.Selain itu, pelatihan guru yang minim menjadi penghambat dalam penyampaian materi yang efektif dan relevan dengan zaman. Banyak guru, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), mengajar tanpa dukungan teknologi atau metode pedagogi terbaru. Kesenjangan ini membuat kualitas pendidikan sangat timpang antara kota dan pelosok.Finlandia dan Jepang, Dua Negara dengan Filosofi Berbeda tapi Sama BerkualitasFinlandia sering dijadikan contoh ideal. Sistem pendidikannya menekankan keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi siswa. Tidak ada ujian nasional, jam sekolah lebih singkat, dan tidak ada sistem peringkat antarsekolah. Namun, kualitas guru yang tinggi dan otonomi sekolah menjadi kunci keberhasilannya.Jepang punya pendekatan berbeda. Mereka fokus pada pembentukan karakter, etika kerja, dan kebersihan sejak dini. Selain disiplin ketat, sekolah di Jepang juga mengajarkan tanggung jawab sosial seperti membersihkan ruang kelas bersama-sama. Ini membentuk kebiasaan positif yang tertanam kuat hingga dewasa.Singapura dan Korea Selatan Menonjol dalam Struktur dan KompetisiSingapura memiliki sistem pendidikan yang sangat terstruktur, kompetitif, dan berbasis prestasi. Guru mendapat pelatihan rutin dan sertifikasi ketat, sementara sekolah dilengkapi fasilitas modern. Anak-anak sejak kecil sudah diajarkan matematika tingkat tinggi dan kemampuan berpikir logis.Di Korea Selatan, budaya belajar sangat intens. Sekolah reguler dilanjutkan dengan les tambahan (hakwon) yang membuat siswa belajar hingga malam. Meski sistem ini efektif dalam mencetak siswa berprestasi secara akademik, banyak kritik muncul terkait tekanan mental yang tinggi. Namun satu hal yang pasti: dedikasi terhadap pendidikan sangat besar.PR Besar Indonesia: Tingkatkan Kualitas Guru dan Akses yang MerataUntuk mengejar ketertinggalan, Indonesia harus meletakkan kualitas guru sebagai pusat reformasi. Ini mencakup pelatihan rutin, peningkatan kesejahteraan, pemberian insentif bagi guru di daerah terpencil, serta jalur karier yang jelas dan menjanjikan.Selain itu, distribusi infrastruktur pendidikan masih menjadi tantangan. Sekolah-sekolah di wilayah luar Jawa masih banyak yang kekurangan ruang kelas, fasilitas belajar, hingga akses internet. Padahal, teknologi seharusnya bisa menjadi alat pemerataan akses dan kualitas.Bukan Sekadar Nilai, Tapi Membangun Karakter dan Kecakapan Abad 21Tantangan dunia pendidikan kini bukan hanya pada hafalan dan ujian tertulis, tapi pada kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. Sistem pembelajaran harus mulai menanamkan nilai-nilai karakter, keterampilan hidup, dan penguasaan teknologi sejak usia dini.Indonesia butuh pendekatan pendidikan yang adaptif terhadap zaman, tapi tetap berpijak pada nilai lokal. Reformasi harus dilakukan menyeluruh, bukan tambal sulam. Dengan visi jangka panjang dan kebijakan berkelanjutan lintas generasi, pendidikan Indonesia berpeluang mengejar ketertinggalan dan bahkan melampaui negara-negara lain di masa depan.