Penampakan Sejumlah Mobil Terjebak Macet dan Terendam Banjir di Sulsel
Tanggal: 22 Des 2024 17:30 wib.
Curah hujan yang semakin tinggi dalam beberapa hari terakhir di hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menyebabkan banjir melanda beberapa daerah. Salah satunya terjadi di Kabupaten Barru, di mana akses masuk dan keluar daerah terputus oleh banjir yang melanda daerah tersebut.
Dalam kondisi ini, trans Sulawesi, menjadi tidak bisa dilalui kendaraan akibat banjir dan derasnya arus. Hal ini mengakibatkan terjadinya kemacetan parah yang memaksa pengendara berbalik arah. Warga pun diimbau untuk menunda perjalanan mereka ke Parepare atau sebaliknya ke Makassar, karena jalur tersebut tidak bisa dilalui akibat banjir di Barru.
Bahkan, beredar postingan warganet di media sosial yang membagikan kondisi banjir dan kemacetan parah di jalur trans Sulawesi di Barru. Dalam postingan tersebut, sejumlah kendaraan roda empat terlihat terjebak macet saat banjir melanda wilayah Pacciro, Kabupaten Barru, Sulsel.
Seorang akun media sosial bernama Elvinra di Facebook, membagikan beberapa mobil terendam di jalan hingga hampir tenggelam, selain mobil rumah dan musallah di lokasi tersebut juga terendam banjir. Dalam situasi yang cukup memprihatinkan ini, seorang warga bahkan meminta bantuan kepada tim SAR agar segera tiba di lokasi untuk evakuasi. Namun, ia menyayangkan karena tidak ada kehadiran tim SAR yang membuat proses evakuasi terhambat.
Dampak dari banjir ini juga dapat dirasakan oleh sejumlah individu, seperti seorang guru madrasah di Kabupaten Barru, Najamuddin, yang terpaksa membatalkan perjalanannya ke Polman, Sulbar untuk menjemput anaknya. Hal ini karena jalur trans ke Parepare dan Sulbar tertutup akibat banjir.
Dia memberitakan bahwa banjir terjadi sejak dini hari, dengan jalan terendam dan air masuk ke rumah warga sejak tadi Subuh. Di desanya, air sudah mencapai ketinggian sekitar 1 meter dan jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Bahkan akses menuju Kabupaten Soppeng melalui jalur Pekkae juga sudah tertutup air dan tidak bisa dilalui.
Kepala Desa Lompo Tengah, Kabupaten Barru, Arif Pabiseang, menyampaikan bahwa kondisi banjir di desanya masih cukup tinggi dan hujan belum berhenti. Pemerintah desa bersama tim evakuasi Tanggap Darurat Bencana (Tagana) akan tetap melakukan pengawalan, mengamankan, dan mengevakuasi warga yang berisiko ke tempat yang lebih aman.
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menyebabkan banjir melanda sejumlah daerah di wilayah tersebut. Di Kabupaten Barru, banjir telah menyebabkan akses transportasi macet dan terendam, terutama di jalur trans Sulawesi, mengakibatkan kemacetan parah dan kendaraan terjebak akibat banjir yang melanda daerah itu. Selain itu, beberapa mobil terlihat terendam di jalan hingga hampir tenggelam, dan situasi ini juga memaksa sejumlah individu untuk membatalkan rencana perjalanan mereka.
Dalam situasi ini, koordinasi dan respon cepat dari pihak terkait, seperti Tim SAR, sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan warga dan evakuasi yang diperlukan. Selain itu, langkah-langkah pencegahan banjir dan pengendalian aliran sungai juga perlu diperkuat untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi di Sulsel. Melalui kerja sama antarinstansi dan partisipasi masyarakat, langkah-langkah adaptasi dan mitigasi bencana dapat diimplementasikan secara efektif untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi di wilayah tersebut.