Pemotor Tabrakan dengan Truk yang Hendak Antre Bensin di Lampung, 1 Orang Tewas
Tanggal: 13 Agu 2024 08:51 wib.
Seorang pengendara sepeda motor tewas akibat terlibat kecelakaan dengan truk yang hendak mengantre bensin di Jalan Lintas Barat Sumatera, tepatnya depan SPBU Wates, Gadingrejo, Pringsewu, pada hari Senin (12/8) siang. Kejadian tersebut merenggut nyawa Tri Sandrosum (34), warga Kota Bogor, Jawa Barat yang mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi B 3658 EYW.
Menurut Kasatlantas Polres Pringsewu, Iptu David Pulner, kecelakaan ini bermula ketika korban mengendarai sepeda motor dari arah Bandar Lampung menuju Pringsewu. Di lokasi kejadian, truk Mitsubishi Col-T bernomor polisi K 9844 BP berbelok ke kanan untuk mengantre bahan bakar di SPBU dari arah berlawanan. Akibat jarak yang terlalu dekat, terjadilah kecelakaan dimana sepeda motor menabrak bagian belakang sebelah kiri truk tersebut.
Dampak dari kecelakaan ini, korban mengalami luka berat di bagian wajah karena membentur bagian badan truk. Meskipun korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut.
David menekankan bahwa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Pringsewu untuk kepentingan penyidikan. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas guna mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
Kendati demikian, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi. Data dari Korlantas Polri pada tahun 2020 mencatat total kecelakaan lalu lintas sebanyak 96.924 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 25.961 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32% adalah pengendara sepeda motor.
Faktor-faktor pemicu kecelakaan lalu lintas bermacam-macam, termasuk kelelahan, kurangnya kesadaran akan keselamatan, hingga pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas. Selain itu, kurangnya infrastruktur yang memadai juga turut berperan dalam tingginya angka kecelakaan di Indonesia.
Untuk menangani permasalahan ini, disiplin dan kesadaran berlalu lintas masyarakat sangat diperlukan. Edukasi mengenai keselamatan berkendara, penerapan peraturan lalu lintas yang ketat, serta pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan infrastruktur jalan raya yang lebih aman, termasuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang jelas dan peningkatan kondisi jalan. Penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas juga harus ditingkatkan agar dapat memberikan efek jera kepada pelanggar.
Peningkatan keselamatan berlalu lintas juga perlu diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan dan tidak mengabaikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain dalam berlalu lintas. Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu harus ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman.
Kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini dalam pendidikan di sekolah-sekolah. Program-program keselamatan berkendara sebaiknya menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan agar generasi muda dapat menjadi pengemudi yang lebih berhati-hati dan peduli terhadap keselamatan.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dengan melakukan sosialisasi mengenai keselamatan berlalu lintas di lingkungan sekitar, seperti memberikan informasi mengenai aturan berkendara yang benar kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Dengan begitu, diharapkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dapat semakin tersebar dan menjadi budaya yang diterapkan secara luas di masyarakat.