Pemerintahan Prabowo-Gibran Dorong Sektor Pariwisata Jadi Fondasi Ekonomi Nasional
Tanggal: 31 Jul 2025 07:59 wib.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah menguatkan komitmennya untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu penggerak utama roda ekonomi nasional. Dalam keterangan resminya yang disampaikan di Jakarta pada Selasa, Widiyanti menegaskan bahwa berbagai kebijakan strategis dan stimulus yang telah diluncurkan menjadi cerminan dari arah kebijakan yang progresif dan berpihak pada rakyat.
Menurut Widiyanti, program-program yang dijalankan sejak awal pemerintahan ini menekankan pada keberlanjutan dan dampak langsung ke masyarakat, seperti pemberian stimulus selama momen-momen libur besar, termasuk Natal, Tahun Baru, Idulfitri, dan musim libur sekolah. Salah satu langkah konkret yang menonjol adalah penggelontoran stimulus senilai Rp24,4 triliun untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik selama liburan sekolah.
Dalam rangka mendukung pergerakan wisatawan, pemerintah juga memberikan potongan harga transportasi: tiket kereta api mendapatkan diskon 30% untuk sekitar 2,8 juta penumpang, tiket pesawat kelas ekonomi mendapat potongan 6%, serta angkutan laut didiskon hingga 50%. Kebijakan ini disertai dengan pemotongan tarif tol sebesar 20%, yang ditargetkan menjangkau 110 juta pengguna jalan tol selama Juni–Juli 2025. Seluruh program tersebut mengandalkan anggaran yang signifikan, yakni total Rp1,59 triliun.
Widiyanti juga meninjau langsung kesiapan destinasi wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), untuk memastikan kenyamanan wisatawan selama masa liburan. Upaya ini berdampak positif terhadap angka kunjungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia selama Januari–Mei 2025 mencapai 5,63 juta orang—naik 7,44% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, perjalanan wisatawan domestik meningkat hingga 16,13% dengan jumlah mencapai 508,67 juta kunjungan.
Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata juga berperan aktif dalam mendukung program-program strategis nasional, seperti Asta Cita, termasuk di dalamnya Koperasi Merah Putih dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam implementasinya, Kementerian Pariwisata menggandeng Kementerian Koperasi untuk memperkuat posisi koperasi di desa wisata melalui nota kesepahaman yang ditandatangani di Desa Widosari, Yogyakarta. Fokus utamanya adalah penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar bisa menjadi tulang punggung ekonomi berbasis komunitas melalui Koperasi Merah Putih.
Dukungan terhadap pengembangan ekonomi lokal juga direalisasikan lewat peluncuran kelembagaan 80.081 koperasi desa dan kelurahan (KDMP/KKMP) di Klaten, Jawa Tengah, sebagai upaya masif untuk mengangkat potensi desa wisata. Tiga dari 80 desa tersebut bahkan termasuk dalam 103 proyek percontohan Koperasi Merah Putih nasional.
Dalam bidang ketahanan pangan dan gizi, Kementerian Pariwisata menggandeng Politeknik Pariwisata NHI Bandung dan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyelenggarakan pelatihan bagi 1.600 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Pelatihan ini ditujukan untuk mencetak pengelola dapur profesional yang akan memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis bagi lebih dari 82 juta penerima manfaat hingga 2029.
Menteri Widiyanti menutup pernyataannya dengan menyerukan sinergi seluruh pemangku kepentingan agar dapat mendorong pariwisata menjadi instrumen pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pariwisata Indonesia, yang kaya akan keindahan alam, warisan budaya, serta kekuatan komunitas lokal, adalah potensi besar yang harus dimaksimalkan demi kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.