Pemerintah Siapkan Anggaran Riset & Inovasi Jagung-Gandum Rp40 Miliar
Tanggal: 28 Mei 2025 23:20 wib.
Pemerintah Republik Indonesia berencana untuk menyiapkan anggaran yang berkisar antara Rp20 miliar hingga Rp40 miliar guna mendukung riset dan inovasi di bidang pangan. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menciptakan kemandirian pangan yang lebih kuat di tanah air. Dalam tahap awal, fokus riset akan diarahkan pada empat komoditas pangan strategis, yaitu gandum, kedelai, bawang putih, dan jagung.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya untuk mencapai kemandirian pangan, sejalan dengan visi Asta Cita. Langkah tersebut juga melibatkan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan Kementerian Pertanian. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian dalam produk pangan, terutama untuk komoditas yang memiliki tingkat konsumsi tinggi dan masih bergantung pada impor.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta Selatan pada Rabu, 28 Mei 2025, Brian menyatakan bahwa empat komoditas tersebut menjadi pintu gerbang untuk merintis kemandirian pangan Indonesia. Ia menambahkan, pemerintah bertekad untuk melibatkan banyak peneliti dari universitas-universitas di Indonesia dalam proyek ini, sehingga riset yang dilakukan tidak dimulai dari nol, melainkan mengembangkan topik-topik yang sudah ada sebelumnya.
Dana yang telah disiapkan pemerintah diperkirakan mencapai Rp20 miliar hingga Rp40 miliar, serta ada rencana untuk membuat timeline dan roadmap yang berkelanjutan terkait peningkatan ketahanan pangan. Saat ini, skema riset yang direncanakan memiliki masa kerja selama tiga tahun, dengan harapan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi sektor pertanian di Indonesia.
“Insya Allah, anggaran riset dan inovasi ini akan meningkatkan produktivitas komoditas pertanian kita dan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor,” ungkap Brian. Ia juga menambahkan bahwa meskipun fokus pada empat komoditas ini, pemerintah berencana untuk menambah 12 komoditas lainnya ke dalam proyek riset di masa mendatang.
Dalam penelitian ini, kolaborasi dengan berbagai industri juga diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi hasil pertanian. Menurut Brian, konsorsium yang terbentuk terdiri dari dosen, peneliti, serta guru besar yang memiliki keahlian di bidang riset komoditas pangan, juga akan mencakup aspek standarisasi dan komersialisasi produk.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menekankan pentingnya kolaborasi ini bagi Indonesia. Ia berharap, melalui riset dan inovasi yang terintegrasi ini, Indonesia dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada impor dan meningkatkan produktivitas komoditas pangan. Harapan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang ingin melihat Indonesia mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat.
“Diharapkan dengan langkah-langkah ini, ketergantungan kita terhadap impor komoditas pangan dapat berkurang secara bertahap dan kita menuju kebangkitan kemandirian pangan seperti yang diinginkan oleh Presiden,” tutup Sudaryono. Dengan adanya anggaran yang dialokasikan dan sinergi yang baik antar lembaga, langkah ini diharapkan mampu mewujudkan cita-cita kemandirian pangan di Indonesia dengan lebih konkret.