Pemerintah Pasang Stairlift di Candi Borobudur, Ini Tanggapan Walubi Jateng

Tanggal: 28 Mei 2025 11:30 wib.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Harsono, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memiliki keberatan terkait pemasangan stairlift di Candi Borobudur. Ia menyatakan bahwa PT Aviasi Pariwisata Indonesia, atau yang dikenal dengan nama InJourney, sebagai pengelola, memberikan jaminan bahwa pemasangan alat bantu tersebut tidak akan merusak struktur bangunan ikonik yang berstatus sebagai salah satu Warisan Dunia oleh UNESCO tersebut.

Dalam konferensi pers yang berlangsung, Direktur Utama InJourney, Ibu Maya Watono, menyampaikan penjelasan teknis terkait proses pemasangan stairlift yang tidak akan memerlukan teknik pengboran ataupun hal yang berpotensi merusak. “Jadi, tidak akan ada paku, sekrup, atau bor yang digunakan,” imbuh Tanto saat dihubungi pada Selasa, 27 Mei 2025.

Dengan alasan tersebut, Walubi, menurut penuturan Tanto, merasa tak ada halangan untuk melanjutkan instalasi stairlift di kawasan Candi Borobudur. “Bila kita melihat di negara-negara lain yang memiliki situs bersejarah, banyak yang telah menerapkan penggunaan lift. Selama tidak mengganggu integritas struktural candi, kami rasa itu tidak menjadi masalah,” ujarnya, menunjukkan sikap positif tentang inovasi yang diterapkan.

Candi Borobudur sendiri memiliki empat tangga yang bisa digunakan untuk pendakian, dan rencana pemasangan stairlift hanya akan dilakukan di sisi selatan candi. “Hanya satu sisi yang akan dipasang,” tambahnya. Ketika ditanya mengenai kekhawatiran akan dampak terhadap estetika Candi Borobudur, Tanto mengaku belum bisa memberikan komentar yang mendalam. “Saya belum pernah naik ke candi, mungkin baru pada tanggal 30 Mei 2025 saya akan berkesempatan untuk memasukinya. Mungkin setelah naik, saya bisa memberikan komentar lebih lanjut,” ucapnya.

Di sisi lain, Tanto juga menilai situasi pro dan kontra di kalangan umat Buddha terkait pemasangan stairlift tidak terlihat dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh adanya penjelasan teknis yang sudah ada, termasuk pernyataan mengenai dampak minimum terhadap struktur candi. “InJourney yang mengajukan semua rencana ini kepada Kementerian Kebudayaan. Pastinya, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah melakukan berbagai kajian sebelum memutuskan untuk melanjutkan,” lanjutnya.

Namun, Tanto juga menegaskan bahwa pemasangan stairlift di Candi Borobudur masih bersifat sementara. “Ini merupakan tahap percobaan. Nanti setelah dievaluasi, barulah akan diputuskan apakah akan dibuat permanen atau tidak,” ujarnya, memberikan catatan penting mengenai masa depan instalasi ini.

Rencana pemasangan stairlift di Candi Borobudur telah mendapat sinyal positif dari pemerintah, diawali dengan konfirmasi resmi yang mengindikasi bahwa pemasangan ini berkait dengan kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo Subianto direncanakan untuk mengajak Macron mengunjungi Candi Borobudur dan mendaki bersama hingga puncaknya. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan situs warisan budaya dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved