Pembangunan Infrastruktur Makin Masif, Tapi Apakah Masyarakat Benar-benar Diuntungkan?
Tanggal: 15 Mei 2025 19:45 wib.
Tampang.com | Pemerintah Indonesia terus mempercepat pembangunan infrastruktur strategis sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Dari jalan tol, pelabuhan, bandara, hingga kawasan industri, proyek-proyek ini diharapkan meningkatkan konektivitas dan daya saing global. Namun, di balik megahnya pembangunan, muncul pertanyaan penting: apakah seluruhnya tepat sasaran dan membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat?
Investasi Besar, Tapi Manfaat Belum Merata
Data Kementerian PUPR menunjukkan peningkatan anggaran infrastruktur hingga 20% dalam tiga tahun terakhir. Namun, beberapa wilayah masih tertinggal jauh dari akses dasar seperti air bersih dan listrik.
“Pembangunan besar-besaran sering fokus di pulau Jawa dan kota-kota besar, sementara daerah terpencil masih menunggu,” kritik Rina Dewi, pakar pembangunan berkelanjutan.
Dampak Sosial yang Terabaikan
Selain masalah distribusi manfaat, ada pula dampak sosial yang muncul seperti penggusuran dan konflik lahan yang belum terselesaikan secara adil.
“Pendekatan pembangunan seringkali top-down tanpa melibatkan masyarakat secara penuh,” ujar Rina.
Isu Keberlanjutan dan Lingkungan
Proyek besar juga menimbulkan ancaman terhadap lingkungan, dari deforestasi hingga polusi. Belum semua proyek menerapkan prinsip ramah lingkungan dan mitigasi risiko yang memadai.
Solusi: Pembangunan Inklusif dan Transparan
Pakar menyarankan pemerintah agar memperkuat partisipasi masyarakat dalam perencanaan proyek, memastikan dampak sosial dan lingkungan diperhitungkan, serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
“Pembangunan sejati adalah yang tidak hanya megah di atas kertas, tapi juga berkeadilan dan lestari,” tegas Rina.