Pembangunan IKN Masuki Fase Dua, Proyek Baru Segera Dilelang
Tanggal: 23 Jun 2025 13:40 wib.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengumumkan bahwa pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) akan segera memasuki fase kedua. Pelelangan proyek-proyek berskala besar direncanakan untuk diumumkan pada akhir bulan Juni 2025. Dalam pernyataannya pada Jumat, 20 Juni 2025, ia mengatakan, "Kami akan mulai pekerjaan fase kedua pembangunan IKN. Pada akhir bulan ini, pelelangan untuk pembangunan yang lebih besar akan diumumkan. Saya membayangkan pekerjaan ini akan sangat padat dan melibatkan banyak pihak."
Untuk memuluskan transisi ke fase kedua, Otorita IKN telah melaksanakan Pre-Construction Meeting (PCM) sebagai langkah awal. Pertemuan ini menandai dimulainya kontrak untuk pekerjaan fisik baru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Tujuan PCM adalah untuk menyepakati metodologi kerja, pengaturan lalu lintas proyek, serta koordinasi teknis di antara berbagai pihak sebelum konstruksi dimulai. Basuki menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar tim dalam menghadapi tantangan konstruksi yang ada, agar proses pembangunan dapat berjalan lancar.
Dalam proses pembangunan yang ambisius ini, Basuki juga menegaskan bahwa kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan aspek estetika harus tetap menjadi prioritas. Ia mengingatkan bahwa perhatian terhadap kawasan riparian, yang berkaitan dengan sempadan sungai, sangat penting untuk mitigasi risiko banjir. Mengingat proyek ini akan berlangsung pada musim hujan, ia juga menekankan perlunya disiplin dalam mengatur waktu kerja. Target penyelesaian proyek adalah sekitar enam bulan kemudian, dengan harapan selesai pada Desember 2025.
Selain itu, pengelolaan lalu lintas proyek menjadi perhatian serius, di mana Basuki menekankan pentingnya distribusi material di kawasan KIPP IKN dilakukan dengan tertib, tanpa merusak infrastruktur yang telah ada. Ia mengingatkan agar setiap pihak mematuhi regulasi mengenai Over Dimension Over Loading (ODOL) agar tidak mengganggu kelancaran transportasi.
“Semua praktik yang tidak etis, seperti mark up progress dan suap, harus dihindari. Kita harus menjaga integritas dalam pembangunan IKN,” tegas Basuki. Dengan demikian, pelaksanaan fase kedua pembangunan IKN diharapkan dapat berlangsung secara transparan dan akuntabel, melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan untuk bergerak bersama dalam semangat baru tanpa tindakan-tindakan yang merugikan integritas proyek.
Otorita IKN berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan dengan semangat yang tinggi, menyusul pelaksanaan fase pertama yang sudah dimulai. Hal ini juga mencerminkan keinginan pemerintah untuk memindahkan ibu kota yang lebih modern dan cerdas, mempertimbangkan berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pembangunan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.