Pemanasan Global Mengancam Kehidupan di Bumi
Tanggal: 3 Nov 2024 21:41 wib.
Pemanasan global yang mengakibatkan pencairan es di Atlantik Utara dan aliran arus laut yang krusial telah menjadi perhatian utama bagi sejumlah pemerintahan negara. Permasalahan ini semakin meruncing setelah 44 ilmuwan iklim dunia berseru kepada pemangku kebijakan negara-negara Nordik, seperti Denmark, Islandia, Norwegia, Finlandia, dan Swedia, untuk segera mengatasi fenomena tersebut.
Para ilmuwan ini menyampaikan keluhan mereka melalui surat terbuka yang dipublikasikan secara online pada Senin (21/10) lalu. Dalam surat tersebut, ahli iklim Universitas Pennsylvania Michael Mann dan ilmuwan lainnya menyoroti bahwa risiko melemahnya sirkulasi laut di Atlantik telah diremehkan begitu lama, sehingga memerlukan tindakan segera.
Arus yang menjadi pusat perhatian adalah Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik (AMOC), sebuah sabuk konveyor laut raksasa yang mencakup Arus Teluk dan mengangkut panas ke Belahan Bumi Utara. Penelitian telah menunjukkan bahwa AMOC melambat dan dalam waktu dekat mencapai titik kritis, yang disebabkan oleh pemanasan global, yang akan menyebabkan kekacauan iklim Bumi.
Parahnya, perubahan sirkulasi laut tersebut akan berdampak buruk secara global, terutama bagi negara-negara Nordik, dan juga bagi bagian lain dunia. Keruntuhan AMOC diprediksi akan menyebabkan pendinginan besar dan cuaca ekstrem di negara-negara Nordik. Dampaknya akan memperbesar dan memperdalam "gumpalan dingin" yang telah terbentuk di atas Atlantik Utara bagian timur karena melambatnya arus pembawa panas.
Dampak dari keruntuhan arus laut juga diperkirakan akan mempercepat perubahan iklim di Belahan Bumi Utara, yang mengancam pertanian di Eropa Barat Laut. Selain itu, dampaknya juga akan terasa di wilayah lain di seluruh dunia. Hal ini dipicu oleh pergeseran ke selatan dalam sistem monsun tropis, yang kemudian berpotensi menimbulkan bencana bagi pertanian dan ekosistem.
Tak hanya itu, keruntuhan AMOC juga akan berdampak pada permukaan laut di sepanjang pantai Atlantik Amerika. Luapan permukaan laut yang semakin meningkat akan mengganggu ekosistem laut dan perikanan di wilayah tersebut.
Dalam suratnya, para ilmuwan mengirimkan pesan kepada Dewan Menteri Nordik, sebuah forum antarpemerintah yang bertugas untuk mempromosikan kerja sama di antara negara-negara Nordik. Mereka mendesak para pembuat kebijakan untuk menjadikan keruntuhan AMOC sebagai hal yang sangat serius dan mendesak mitra internasional untuk tetap berpegang pada komitmen Perjanjian Paris 2015.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Dengan demikian, menunjukkan betapa pentingnya kesadaran bersama dalam mengatasi masalah pemanasan global dan perlindungan terhadap lingkungan.
Pemerintah-pemerintah di negara-negara Nordik harus segera menyadari urgensi dari masalah ini dan mengambil langkah-langkah preventif yang efektif. Kurangnya tindakan dapat mengakibatkan dampak yang tidak terbayangkan bagi seluruh dunia, bukan hanya bagi negara-negara Nordik. Inisiatif kolaboratif dan perencanaan strategis antarnegara merupakan langkah awal yang paling penting dalam menghadapi ancaman pemanasanglobal.