Pemadaman Internet Merata di Seluruh Dunia Memicu Gangguan di Berbagai Sektor
Tanggal: 21 Jul 2024 22:40 wib.
Pada Jumat, 19 Juli 2024, pemadaman internet secara global telah menimbulkan ketidaknyamanan di berbagai negara. Insiden ini mengakibatkan gangguan pada berbagai bisnis dan institusi di Amerika Serikat, Eropa, Asia, hingga Australia. Maskapai penerbangan, layanan pemerintah, bank, supermarket, telekomunikasi, dan media turut mengalami dampak serius akibat pemadaman tersebut.
Penyebab pasti dari pemadaman ini masih belum jelas. Namun, kejadian ini terjadi beberapa waktu setelah Microsoft mengumumkan bahwa mereka tengah mengatasi masalah yang berdampak pada akses ke aplikasi dan layanan Microsoft 365. Gangguan ini disebabkan oleh perusahaan keamanan siber yang bernama CrowdStrike, yang perangkat lunaknya digunakan oleh industri di seluruh dunia untuk melindungi dari peretas dan pelanggaran keamanan dari luar.
Kelihatannya, masalah ini mengakibatkan crash pada mesin yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows. Crowdstrike melaporkan adanya kegagalan pada sistem operasi Microsoft Windows. Akibat dari hal ini, perjalanan udara di Amerika Serikat mengalami dampak serius, di mana maskapai besar seperti Delta, United, dan American Airlines dilarang terbang pada pagi hari Jumat karena masalah komunikasi, sesuai dengan pembaruan yang disampaikan oleh Federal Aviation Administration.
Di Australia, layar informasi penerbangan di bandara Sydney menjadi kosong, dan layanan pembayaran mandiri di jaringan supermarket Woolworths dan Coles menunjukkan pesan kesalahan. Bandara Sydney menyatakan bahwa meskipun penerbangan masih tetap berjalan sesuai jadwal, para pelancong kemungkinan akan mengalami penundaan. Mereka juga mengaktifkan rencana darurat dan mengerahkan staf tambahan ke terminal mereka.
Bandara Melbourne melaporkan bahwa prosedur check-in untuk beberapa maskapai penerbangan mengalami gangguan. Mereka memberikan instruksi kepada penumpang untuk memberikan waktu tambahan saat proses check-in. Berbagai bandara di Inggris, Jerman, Malaysia, Filipina, dan Spanyol juga melaporkan adanya gangguan layanan akibat insiden tersebut.
Bandara Schiphol di Amsterdam, yang merupakan salah satu bandara tersibuk di Eropa, turut terkena dampaknya. Juru bicaranya mengatakan bahwa pemadaman listrik berdampak pada penerbangan dari dan ke bandara tersebut, namun belum ada informasi pasti mengenai jumlah penerbangan yang terkena dampaknya.
Di Spanyol, semua bandara melaporkan mengalami "gangguan" akibat insiden sistem IT yang terjadi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penundaan dalam operasional bandara dan penerbangan.
Air France mengumumkan bahwa operasinya juga terkena dampak, namun penerbangan yang sedang dalam perjalanan tidak terpengaruh. Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan bahwa maskapai penerbangan yang terkena dampak pemadaman listrik telah beralih ke check-in manual dan operasional penerbangan tidak terganggu.
Lembaga penyiaran nasional Australia, Australian Broadcasting Corporation, dan Network Ten juga mengonfirmasi bahwa sistem mereka terkena dampak. Sementara itu, Sky News di Inggris melaporkan bahwa pemadaman ini telah memengaruhi siaran berita pagi mereka.
Bendigo Bank melaporkan bahwa "perbankan online dan beberapa transaksi" mereka turut terpengaruh. Koordinator Keamanan Siber Nasional Australia menyatakan bahwa mereka mengetahui adanya "gangguan teknis skala besar" yang mempengaruhi banyak bisnis dan layanan di seluruh negeri.
Menurut koordinator tersebut, "informasi kami saat ini menyebutkan bahwa pemadaman ini berkaitan dengan masalah teknis pada platform perangkat lunak pihak ketiga yang digunakan oleh perusahaan yang terkena dampak." Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa kejadian ini bersifat sebagai insiden keamanan siber. Koordinator tersebut juga terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menangani masalah ini.