Pelajar Kena Bacok saat Tawuran, Celurit Menempel di Lengan
Tanggal: 14 Agu 2024 12:24 wib.
Aksi tawuran antar pelajar telah kembali mendapat perhatian publik, kali ini terjadi di wilayah Sukaraja, Kabupaten Bogor. Akibat peristiwa tersebut, seorang pelajar mengalami luka bacokan celurit yang masih menempel di lengan.
Menurut Kapolsek Cibinong Kompol Waluyo, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 12 Agustus 2024. Awalnya, pihak kepolisian menerima laporan adanya pelajar yang terluka akibat tawuran dan langsung menuju RSUD Cibinong."Mendapatkan laporan sekira pukul 20.00 WIB, kami memerintahkan anggota ke RSUD Cibinong dan benar didapati pelajar SMP terbaring dengan celurit masih menempel di lengan tangan menancap," ujar Waluyo dalam keterangannya, Selasa (13/8/2024).
Hasil pemeriksaan polisi mengungkapkan bahwa korban berinisial AF (16). Peristiwa tawuran tersebut bermula dari adanya ajakan berkelahi melalui direct message (DM) dari salah satu pelajar SMP di wilayah Cibinong."Peristiwa terjadi di Jalan Raya wilayah Cilebut, Kecamatan Sukaraja. Ada 3 orang pelaku dan 2 orang dari pihak korban. Perkelahian berubah menjadi tawuran yang mengakibatkan korban dibacok pelaku dan pelaku kabur," jelasnya.
Korban, AF, kemudian dilarikan ke RS Pelita Harapan dalam kondisi luka bacok di bawah lengan kanan dengan posisi celurit masih menancap, dan akhirnya dirujuk ke RSUD Cibinong. Selain itu, salah satu barang bukti yang ditemukan adalah sebilah celurit yang tersangkut di lengan korban."Polsek Cibinong telah menyerahkan perkara ini ke Polsek Sukaraja mengingat TKP aksi tawuran tersebut masuk wilayah hukum Polsek Sukaraja Jalan Raya Cilebut," ungkap Waluyo.
Sementara itu, Kapolsek Sukaraja Kompol Birman Simanullang membenarkan bahwa tawuran antar pelajar memang terjadi di wilayahnya. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku."Iya benar, TKP berada di Cilebut Timur. Sekarang kami masih melakukan lidik, semoga pelaku segera tertangkap. Korban saat ini sedang dirawat di RSUD Cibinong," ungkap Birman.
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena yang memprihatinkan dalam lingkup pendidikan di Indonesia. Tidak hanya merugikan kesehatan dan keselamatan para pelajar yang terlibat, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat serta menimbulkan dampak psikologis yang serius. Oleh karena itu, perlu adanya upaya segala pihak, baik itu pemerintah, sekolah, keluarga, maupun masyarakat, untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan agar tawuran antar pelajar dapat diminimalisir. Upaya-upaya tersebut meliputi pembinaan karakter, pengawasan ketat di lingkungan sekolah, serta pendekatan secara komprehensif baik dari segi hukum, sosial, maupun psikologis.
Selain itu, peran serta keluarga turut diperlukan dalam memberikan pemahaman yang baik kepada anak-anak mengenai pentingnya rasa saling menghormati, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang positif. Intervensi yang sigap dan tepat dari pihak sekolah dan pemerintah dalam menangani tawuran antar pelajar juga sangat penting untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa mendatang.