Sumber foto: iStock

Pedagang Lakukan Profit Taking, Harga Minyak Dunia Longsor

Tanggal: 24 Jun 2024 12:19 wib.
Harga minyak mentah di pasar spot mengalami penurunan tipis setelah aksi profit taking dilakukan para pedagang pasca kenaikan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir.

Pada perdagangan hari ini, Senin (24/6/2024) pukul 09:21 WIB, harga minyak brent turun 0,32% ke posisi US$84,96 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI melemah 0,32% ke posisi US$80,47 per barel.

Tekanan dari penguatan dolar karena para pedagang menunggu isyarat lebih lanjut mengenai inflasi memberikan dampak negatif bagi harga minyak.

Indeks dolar AS (DXY) naik sekitar 0,1% pada hari ini. Penguatan dolar juga mengurangi permintaan minyak internasional karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli asing.

Selain itu, pasar minyak mentah juga mengalami aksi ambil untung (profit-taking) setelah pergerakan kuat selama dua minggu terakhir. Mereka telah menambahkan 3% pada minggu sebelumnya.

Data AS menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak dan peningkatan permintaan bensin menjadi faktor dalam prospek minyak mentah yang lebih positif.

Meningkatnya risiko perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, sebagai perpanjangan dari konflik dengan Hamas, menjadi faktor dalam ekspektasi gangguan pasokan di Timur Tengah.

Bentrokan yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, dengan Kyiv menargetkan kilang-kilang besar Rusia, juga memicu kekhawatiran atas gangguan pasokan.

Para pedagang melakukan profit taking setelah terjadi kenaikan harga minyak signifikan dalam dua pekan terakhir. Ini memicu sedikit penurunan harga minyak mentah di pasar spot. Pada Senin, 24 Juni 2024, harga minyak brent turun sebesar 0,32%, mencapai posisi US$84,96 per barel, sementara harga minyak WTI melemah 0,32% ke posisi US$80,47 per barel.

Penguatan dolar AS juga menjadi salah satu faktor tekanan terhadap harga minyak, karena membuat minyak lebih mahal bagi pembeli asing. Hal ini terjadi karena indeks dolar AS (DXY) naik sekitar 0,1% pada hari tersebut. Dampaknya, permintaan minyak internasional pun turut berkurang.

Selain itu, aksi ambil untung (profit-taking) juga berdampak pada penurunan harga minyak mentah. Pasar minyak menyaksikan pergerakan kuat selama dua minggu terakhir, di mana harga minyak telah mengalami penambahan sebesar 3% pada minggu sebelumnya. Namun, data dari Amerika Serikat menunjukkan penurunan persediaan minyak yang tak terduga dan peningkatan permintaan bensin, memberikan prospek yang lebih positif bagi minyak mentah.

Tidak hanya itu, faktor-faktor geopolitik juga turut mempengaruhi harga minyak. Risiko perang antara Israel dan Hizbullah, yang merupakan perpanjangan dari konflik dengan Hamas, menjadi salah satu aspek yang mempengaruhi ekspektasi terhadap gangguan pasokan di Timur Tengah. Sementara itu, konflik yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, dengan Kyiv menargetkan kilang-kilang besar Rusia, juga memicu kekhawatiran atas gangguan pasokan.

Kedua faktor ini menyebabkan para pedagang melakukan profit taking dan melakukan analisis terhadap premi risiko, yang mempengaruhi harga minyak. Di sisi lain, penurunan tak terduga dalam persediaan minyak dan peningkatan permintaan bensin di Amerika Serikat memberikan pencitraan positif terhadap prospek minyak mentah.

Seiring dengan itu, kenaikan harga minyak juga terkait dengan kondisi geopolitik di Timur Tengah, di mana konflik yang terus berlanjut antara beberapa negara dapat berdampak pada pasokan minyak internasional. Namun, perlu dicatat bahwa faktor-faktor lain seperti ekspektasi terhadap kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, dan isu-isu geopolitik lainnya juga perlu diperhatikan dalam analisis harga minyak.

Dalam menghadapi fluktuasi harga minyak yang terus berlangsung, para pelaku industri minyak perlu terus memantau perkembangan pasar dan kondisi geopolitik, serta melakukan langkah-langkah yang tepat guna mengantisipasi dampaknya. Seiring dengan itu, pemerintah dan lembaga terkait juga perlu melakukan langkah-langkah yang tepat guna menjaga stabilitas pasokan minyak dalam negeri dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi hargaminyak dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved