Sumber foto: DPR.go.id

PDIP Kritik PSSI Soal Naturalisasi, Minta Komposisi Timnas Indonesia Diisi 60 Persen Pemain Nasional

Tanggal: 4 Jun 2024 10:45 wib.
Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, menyoroti kebijakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait naturalisasi dan komposisi pemain Timnas Indonesia. Menurutnya, saat ini komposisi Timnas Indonesia lebih didominasi oleh pemain naturalisasi jika dibandingkan dengan pemain lokal atau nasional. Ketidakseimbangan ini menjadi perhatiannya yang diungkapkan dalam rapat kerja bersama Menteri Pemuda dan Olahraga serta PSSI di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, pada Senin (3/6/2024).

Menurut Putra Nababan, idealnya komposisi pemain di lapangan harus diisi oleh 60 persen pemain nasional. Ia menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada pemain naturalisasi demi menjaga keberlangsungan dan kemandirian sepakbola Indonesia. "Kalau bisa komposisi pemain di lapangan itu 60 persen pemain nasional. Jangan semuanya diisi pemain naturalisasi," tegas Putra.

Lebih lanjut, Putra menambahkan, "Jangan melulu tiba-tiba di lapangan 60 persen pemain naturalisasi, jangan di balik. Atas nama kemenangan dan sebagainya itu di balik." Komentar tersebut menunjukkan kekhawatiran atas terlalu dominannya peran pemain naturalisasi dalam tim nasional dan menyoroti urgensi untuk kembali memprioritaskan pengembangan bakat dan potensi pemain-pemain lokal.

Putra Nababan juga memberikan catatan bahwa di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI diketahui telah merekrut sebanyak 11 pemain naturalisasi sejak tahun 2022. Hal ini menjadi sorotan karena jumlah yang cukup signifikan dalam kurun waktu yang relatif singkat, menunjukkan kecenderungan peningkatan penggunaan pemain naturalisasi dalam timnas. Angka tersebut menimbulkan kekecewaan Putra, yang menyayangkan dominasi pemain naturalisasi dibanding pemain nasional dalam timnas.

Kritik yang disampaikan Putra Nababan merupakan refleksi dari kekhawatiran akan dampak yang mungkin terjadi akibat penggunaan terlalu banyak pemain naturalisasi dalam timnas. Komposisi pemain yang tidak seimbang antara pemain naturalisasi dan pemain nasional dapat merugikan pemain-pemain lokal yang berpotensi untuk berkembang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Penggunaan pemain naturalisasi dalam timnas menjadi kontroversi seiring dengan kebijakan PSSI yang cenderung lebih terbuka terhadap pemain-pemain naturalisasi. Meski di satu sisi membuka peluang bagi pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat timnas, namun di sisi lain, hal ini menimbulkan ketidakseimbangan komposisi pemain yang pada akhirnya dapat merugikan pengembangan sepakbola nasional.

Dalam konteks ini, terbukti bahwa kebijakan naturalisasi yang terlalu longgar berpotensi merugikan potensi pemain-pemain nasional. Kebutuhan untuk menjaga keseimbangan komposisi pemain dalam timnas menjadi penting agar potensi-potensi lokal tetap mendapat kesempatan untuk tampil dan berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan sepakbola tanah air.

Dalam pandangan Putra Nababan, tidak hanya kuantitas tetapi kualitas pemain juga harus menjadi pertimbangan utama dalam pembentukan timnas. Pengembangan bakat-bakat lokal dan memperkuat liga sepakbola Indonesia menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan daya saing timnas di tingkat regional maupun internasional.

Dari perspektif ini, peran PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia sangatlah vital. PSSI memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa kebijakan terkait naturalisasi pemain tidak hanya berfokus pada kepentingan jangka pendek, tetapi juga mampu mengakomodasi keberlangsungan dan pengembangan bakat-bakat lokal yang merupakan aset berharga dalam sepakbola Indonesia.

Kritik yang disampaikan Putra Nababan tercermin dari keprihatinan terhadap arah pengembangan sepakbola Indonesia. Kembali mengutamakan peran dan potensi pemain-pemain lokal, menjaga keseimbangan komposisi pemain, dan memperkuat liga sepakbola domestik sebagai basis utama pengembangan bakat menjadi langkah esensial dalam menjaga keberlanjutan dan kemajuan sepakbola Tanah Air.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved