PDI-P Memprediksi Pilgub Jakarta Akan Diikuti 3 Poros Koalisi
Tanggal: 19 Jul 2024 20:07 wib.
Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) memiliki prediksi terkait pembentukan tiga poros koalisi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Aryo Seno, Juru Bicara Badan Pemenangan Pilkada PDIP, menyampaikan prediksi ini berdasarkan dinamika komunikasi yang terus berkembang hingga saat ini. Seno menyatakan bahwa opsi-opsi yang muncul dari setiap partai menjadi faktor penting dalam menentukan koalisi yang akan terbentuk.
"Sejauh ini terlihat kemungkinan akan ada tiga poros berdasarkan pembicaraan publik. Ada banyak opsi yang bisa diusung masing-masing partai, dan demokrasi di Jakarta terus hidup," ungkap Seno saat dihubungi pada Jumat (19/7).
Namun, Seno masih enggan mengungkap secara detail poros mana yang dimaksud, termasuk kemungkinan PDIP akan mengusung kader internalnya. Menurutnya, PDIP saat ini masih mencermati beberapa nama, termasuk kader mereka, Basuki Tjahaja Purnama yang dikenal sebagai Ahok, setelah namanya mencuat dalam survei terbaru Litbang Kompas, dan menduduki posisi teratas bersama Anies Baswedan.
"Nama beliau (Ahok) memang sudah lama disorot oleh PDI Perjuangan. Hasil survei ini menjadi petunjuk yang penting, meskipun tentu ada berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan," jelasnya.
Seno menegaskan bahwa partainya tidak akan terburu-buru dalam menentukan keputusan. Dia yakin bahwa masih ada waktu yang cukup untuk menggerakkan mesin politik, meskipun keputusan terkait kandidat yang akan diusung oleh partai akan diumumkan pada saat-saat akhir.
"Dengan kata lain, bahkan jika kami harus menunda hingga hampir mendekati akhir waktu, kami yakin bahwa kami memiliki semangat perjuangan dan kekuatan politik yang cukup," tambahnya.
Hingga saat ini, beberapa nama telah mencuat dalam kontestasi Pilgub Jakarta. Nama Anies didukung oleh PKS dan PKB, sementara di kubu Koalisi Indonesia Maju muncul nama Jusuf Hamka yang diusung oleh Golkar.
Sementara itu, PDIP sendiri belum memutuskan sikapnya. Partai tersebut menerima usulan untuk mendukung Anies, namun mereka juga membuka peluang bagi kader internal untuk maju dalam kontestasi ini.
Perkembangan politik di Jakarta telah menjadi sorotan utama dalam upaya PDI-P untuk memetakan strategi politik mereka. Prediksi terhadap pembentukan tiga poros koalisi tersebut akan menjadi pedoman dalam penentuan langkah politik partai, serta menentukan potensi kandidat yang akan mendapat dukungan penuh dari partai ke depannya. Dengan demikian, akan menjadi hal yang menarik untuk terus memantau dinamika politik yang akan terjadi di Pilgub Jakarta mendatang.