PBESI Ingatkan Orang Tua Dampingi Anak Bermain Roblox demi Keamanan Digital

Tanggal: 10 Agu 2025 21:01 wib.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak, terutama yang berusia di bawah 10 tahun, saat memainkan gim daring Roblox. Menurut Wakil Ketua Bidang Kompetisi PBESI, Glorya Famiela Ralahallo, Roblox memang dapat menjadi wadah yang positif untuk mengasah kreativitas, bahkan menjadi titik awal bagi anak yang ingin belajar coding atau desain game. Namun, manfaat tersebut hanya bisa dimaksimalkan jika ada pendampingan aktif dari orang tua yang memahami teknologi dan dunia digital.

Roblox adalah platform permainan daring yang memungkinkan pengguna membuat dan memainkan gim ciptaan sendiri. Popularitasnya yang tinggi di kalangan anak-anak membuat platform ini berisi ribuan permainan mini buatan pengguna dari berbagai belahan dunia. Meski begitu, tidak semua konten yang tersedia melalui Roblox telah tersaring dengan baik. Beberapa di antaranya mengandung unsur kekerasan, horor, maupun bahasa yang kurang pantas untuk anak-anak.

Karena itu, PBESI menyarankan gim ini idealnya dimainkan oleh anak berusia minimal 10 tahun. Jika anak di bawah usia tersebut ingin bermain, orang tua perlu memberikan pengawasan ekstra. Glorya menekankan bahwa orang tua sebaiknya tidak hanya melarang tanpa memahami, melainkan juga ikut mempelajari dunia digital yang diakses anak. Dengan begitu, pendampingan bisa dilakukan secara tepat untuk mengurangi risiko paparan konten negatif.

Pendampingan dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi parental control yang memungkinkan orang tua membatasi jenis gim yang dapat dimainkan anak serta mengatur siapa saja yang bisa berinteraksi dengan mereka secara daring. Langkah ini bisa membantu mencegah anak berinteraksi dengan pihak yang tidak dikenal dan mengurangi kemungkinan terpapar konten yang tidak sesuai.

Selain pengawasan teknis, pembatasan waktu bermain juga menjadi hal yang penting. Anak perlu diarahkan untuk menyeimbangkan aktivitas bermain gim dengan kegiatan fisik, interaksi sosial di dunia nyata, dan penyelesaian tugas sekolah. Komunikasi terbuka dengan anak mengenai gim yang sedang mereka mainkan juga penting untuk membangun kepercayaan dan saling memahami. Orang tua bahkan disarankan rutin memeriksa akun dan riwayat bermain anak.

Peringatan serupa juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. Ia mengingatkan bahwa anak sebaiknya tidak memainkan gim atau menonton konten yang mengandung kekerasan atau bahasa kasar. Menurutnya, orang tua harus meningkatkan pendampingan penggunaan gawai untuk mencegah dampak negatif, terutama ketika anak sudah menghabiskan banyak waktu di dunia digital seperti Roblox.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved