Pasukan Israel Menyerang Tentara TNI yang Bertugas di PBB Lebanon, Menlu Retno Langsung Menghubungi Kolonel Ghoffar

Tanggal: 11 Okt 2024 11:57 wib.
Pasukan Israel telah menyerang tentara TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di bawah UNIFIL di Lebanon, Kamis (10/10/2024), menyebabkan korban luka di pihak TNI. Peristiwa ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak dan menarik perhatian Menlu RI Retno Marsudi yang tengah berada dalam KTT.

Menurut informasi yang diterima, Menlu Retno langsung menghubungi komandan kontingen Garuda Kolonel Ghoffar, Komandan Satgas FHQSU UNIFIL Lebanon, untuk mendapatkan informasi langsung mengenai kondisi dua penjaga perdamaian asal Indonesia. Dari sela KTT di Laos, Retno mengonfirmasi bahwa kedua TNI yang menjadi penjaga perdamaian asal Indonesia mengalami luka ringan dan masih dirawat di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut.

Menlu Retno juga menyampaikan dukungan dan semangat kepada anggota TNI yang terluka maupun yang sedang bertugas di Lebanon. Kecaman keras pun disampaikan terhadap serangan tersebut, dengan Indonesia menuturkan bahwa serangan terhadap personel dan properti PBB merupakan pelanggaran terhadap International Humanitarian Law dan Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701.

Serangan tersebut terjadi di Naquora, Lebanon Selatan, di mana dua prajurit TNI, Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra, mengalami luka akibat penembakan oleh pasukan Israel. Serangan tersebut juga melibatkan tank Merkava Israel yang menyasar pasukan UNIFIL.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, situasi kontak tembak terus berlangsung, termasuk perlombaan kuda besi antara pasukan TNI dan pasukan Israel. Pihak TNI menegaskan bahwa pasukan Israel terus mengincar posisi TNI, yang diindikasikan dengan aksi penembakan dari pihak Israel yang menimbulkan ancaman terhadap pasukan perdamaian PBB.

Peristiwa ini mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga keamanan dan perdamaian internasional, khususnya dalam operasi perdamaian PBB di berbagai negara. Upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi warga sipil serta menjaga kesejahteraan para pasukan perdamaian di lapangan sangatlah penting, dan perlindungan terhadap mereka harus dijamin oleh seluruh pihak yang terlibat.

Peningkatan kerjasama internasional dan diplomasi juga perlu ditekankan dalam menanggapi insiden semacam ini. Keamanan bersama merupakan tanggung jawab bersama, dan seluruh pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved